Suara.com - Politisi PDI Perjuangan, Deddy Sitorus mendadak jadi buah bibir di jagat maya karena pernyataannya yang menyebut masyarakat Indonesia sebagai "rakyat jelata", ketika membahas soal tunjangaan anggota DPR RI dalam sebuah acara televisi.
Saat itu, Deddy Sitorus diminta berpendapat mengenai gaji anggota DPR RI yang begitu fantastis dinilai kontras dengan gaji pekerja di atas UMR yang akan dipotong 3 persen untuk Tapera.
Namun, anggota DPR RI yang telah menjabat sejak 2019 itu justru menyalahkan pembawa acara TV karena memberikan logika yang sesat.
Sebab, pembawa acara TV tersebut dinilai membandingkan penghasilannya sebagai anggota dewan dengan rakyat jelata, bukan penghasilannya dulu sebelum menjadi anggota DPR RI.
"Ya Anda mencampur aduk masalah, ketika DPR dibandingkan dengan rakyat jelata seperti tukang becak dan buruh, di situ Anda mengalami sesat logika," ujar Deddy Sitorus dilansir dari TikTok @noticebogor, Jumat 22 Agustus 2025.
Pernyataannya yang menyebut pekerja dengan gaji UMR sebagai "Rakyat Jelata" ini lantas menjadi sorotan dan semakin memantik amarah publik.
Tak sedikit yang mengingatkan dirinya bisa berada di kursi DPR RI juga karena pilihan rakyat.
Hal ini mungkin juga membuat publik penasaran dengan sosok Deddy Sitorus.
Rekam Jejak Deddy Sitorus
Baca Juga: Nyesek! Bayi Baru Lahir di Indonesia Langsung Punya Utang Rp32 Juta, Belanja Popok Kena Pajak
Deddy Yevri Hanteru Sitorus bukanlah sosok baru dalam dunia politik.
Laki-laki kelahiran Pematangsiantar 17 November 1970, ini justru mengawali kariernya jauh dari kemewahan kursi parlemen.
Sebelum dikenal sebagai politisi vokal, Deddy SItorus adalah seorang aktivis yang cukup disegani.
Tercatat, ia merupakan salah satu pendiri dan presidium di berbagai organisasi masyarakat sipil, seperti Koalisi Anti Utang (2000-2001) dan Komunitas Aksi Solidaritas Buruh Indonesia (1998-2000).
Deddy Sitorus juga aktif di level internasional, mewakili Indonesia di berbagai forum seperti Friends of The Earth dan Asian NGO Coalition on Rural Development and Agrarian Reform (ANGOC).
Kemudian, perjalanan politiknya di PDI Perjuangan membawanya ke panggung yang lebih besar.
Berita Terkait
-
Kekayaan Ahmad Sahroni, Politisi Tajir dari Nasdem Sebut Seruan Bubarkan DPR Ide Tolol Sedunia!
-
Viral Politisi PDIP Bahas Tunjangan: Jangan Bandingkan dengan Rakyat Jelata
-
Bukannya Introspeksi Diri Dihujat Joget di DPR, Eko Patrio Nantang Bikin Konten Sound Horeg
-
Jadi Bulan-bulanan Netizen karena Maklumi Kenaikan Gaji DPR, Nafa Urbach Minta Maaf
-
Panasnya Isu Soal Wakil Rakyat, 2 Presiden Indonesia Pernah Berupaya Bubarkan DPR RI
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
KPK Tunggu 3 Perkara yang Diduga Jadi Sumber TPPU SYL
-
Gus Ipul Benarkan Penasihat Khusus Ketum PBNU Dicopot Imbas Isu Zionisme
-
Tepis Narasi di Medsos, KPK Tunjukkan Perbandingan Kapal ASDP dengan Kapal Tua PT JN
-
Alibi Bangkai Anjing Terkuak, Polisi Bongkar Cara Ayah Tiri Tipu Saksi untuk Buang Jasad Alvaro
-
Hasil Riset Sebut Penerimaan Publik Terhadap Program Kemendikdasmen Sangat Tinggi, Ini Paparannya
-
Bawa Misi Pendidikan Vokasi, Gubernur Pramono Bidik Kerja Sama dengan Siemens di Jerman
-
KPK Buka Peluang Periksa Menkes Budi Gunadi Terkait Kasus RSUD Koltim, Ada Aliran Dana?
-
Pura-pura BAB, Pembunuh Bocah Alvaro Gantung Diri Pakai Celana Panjang di Ruang Konseling Polres
-
Dana Pemda Rp203 Triliun Mengendap di Bank, Begini Penjelasan Mendagri Tito ke Prabowo
-
Prabowo Perintahkan Audit Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Sebut Kasus Femisida