Suara.com - Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk satu nama besar untuk memegang komando proyek strategis di pesisir utara Jawa. Sosok tersebut adalah Laksamana Madya TNI (Purn.) Didit Herdiawan Ashaf, yang dilantik sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (25/8/2025).
Penunjukan ini menandakan keseriusan pemerintah dalam menangani salah satu kawasan paling vital di Indonesia. Didit tidak akan bekerja sendiri, ia akan didampingi oleh dua wakil kepala, yaitu Darwin Trisna Djajawinata, yang sebelumnya menjabat Direktur Operasional & Keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan Suhajar Diantoro, mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
Pengangkatan ketiganya didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 76P Tahun 2025. Lantas, siapa sebenarnya Didit Herdiawan Ashaf dan seberapa mentereng rekam jejaknya hingga dipercaya Prabowo memimpin badan otorita baru ini?
Profil Didit Herdiawan Ashaf: Dari Laut ke Istana
Didit Herdiawan Ashaf bukanlah nama baru di lingkaran pemerintahan dan militer. Pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada 13 September 1961 ini merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Laut dengan segudang pengalaman.
Sebelum dilantik untuk jabatan barunya, Didit menjabat sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia sejak 21 Oktober 2024, mendampingi menteri di kabinet Prabowo. Pengalamannya di sektor kelautan menjadi bekal penting untuk tugas barunya mengelola kawasan pesisir Pantura.
Kariernya di pemerintahan sipil juga mencakup posisi strategis sebagai Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut dari tahun 2019 hingga 2024, yang membuatnya sangat dekat dengan Prabowo Subianto.
Karier Militer yang Gemilang
Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1984 ini meniti karier militernya dari bawah hingga mencapai puncak. Salah satu posisi paling prestisius yang pernah diembannya adalah Ajudan Presiden RI pada periode 2004–2009, sebuah posisi yang membutuhkan loyalitas dan kecakapan tingkat tinggi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Melepas Pulau Layang-Layang ke Malaysia?
Setelah bertugas di ring satu Istana, kariernya terus menanjak. Ia dipercaya memegang komando di berbagai posisi kunci di TNI AL, mulai dari Komandan KRI Nuku-373, Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), hingga Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar).
Puncak karier militernya ditandai dengan jabatan bintang tiga (Laksamana Madya) saat menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Wakil Gubernur Lemhannas, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, hingga Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan) pada 2019 sebelum akhirnya pensiun dari dinas militer.
Riwayat Pendidikan Militer:
- AAL (1984)
- Diklapa II/Koum Angkatan 8 (1994)
- Joint Service Command and Staff College, King’s College University, UK (1998)
- Planning of War Officer Course, Italy (2002)
- Sesko TNI Angkatan 30 (2003)
- Lemhannas RI (PPSA) Angkatan 17 (2011)
Jejak Karier Militer:
- Perwira Pertama (Letnan Dua s/d Kapten):
- Perwira Divisi AKS KRI Ngurahrai-344 (1984)
- Perwira Seksi Watpers Satkor Armatim (1988)
- Perwira Seksi Glapur Kolat Armatim (1994)
- Perwira Menengah (Mayor s/d Kolonel):
- Palaksa KRI Lambung Mangkurat-374 (1996)
- Palaksa KRI Fatahillah-361 (1999)
- Komandan KRI Nuku-373 (2000)
- Ajudan Presiden RI (2004–2009)
- Perwira Tinggi (Laksamana Pertama s/d Laksamana Madya):
- Danguspurla Koarmabar (2009)
- Kepala Staf Koarmabar (2009-2010)
- Panglima Kolinlamil (2010–2011)
- Pangarmabar (2011–2012)
- Asops Kasal (2012–2014)
- Wakasal (2014–2015)
- Wagub Lemhanas (2015)
- Kasum TNI (2015–2019)
- Irjen Kemhan (2019)
Karier Sipil:
- Asisten Khusus Menhan Bidang Matra Laut (2019—2024)
- Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2024—Sekarang)
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Prabowo Melepas Pulau Layang-Layang ke Malaysia?
-
CEK FAKTA: Benarkah Prabowo Bagikan Uang untuk Rayakan HUT ke-80 RI?
-
Dari Panglima Relawan untuk Wong Cilik Menuju Tahanan KPK, Potret Immanuel Pakai Rompi Oranye
-
Presiden Prabowo Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Menyambanginya, Ini Isi Obrolannya
-
Perbedaan Sekolah Rakyat yang Digagas Prabowo Subianto dengan Sekolah Negeri, 100 Persen Gratis?
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap