Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat program normalisasi Kali Ciliwung sebagai bagian dari strategi pengendalian banjir. Sebanyak 14 penetapan lokasi (penlok) akan disiapkan untuk proses pembebasan lahan.
Lokasi prioritas ini mencakup wilayah-wilayah yang kerap dilanda banjir, antara lain Kebon Manggis, Kampung Melayu, Bidara Cina, Manggarai, Bukit Duri, Kebon Baru, hingga Tanjung Barat.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mempercepat proyek yang selama bertahun-tahun terhambat.
“Saya sudah menandatangani penlok di lokasi yang memang tidak layak dihuni. Normalisasi Ciliwung segera kita lakukan. Dari 14 penlok, 4 sudah saya tanda tangani,” ujar Pramono saat menghadiri apel siaga banjir di Rawajati, Jakarta Selatan.
Empat penlok yang sudah diteken meliputi Rawajati dan Pengadegan (Jakarta Selatan), serta Cawang dan Cililitan (Jakarta Timur). Sisanya, 10 penlok lain ditargetkan selesai hingga 2027.
Penlok ini akan menjadi dasar hukum pembebasan lahan. Proses pembayaran ganti rugi diperkirakan mulai bulan depan, sementara pekerjaan fisik akan dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 344 Tahun 2025, salah satu penlok di Cawang dan Cililitan mencakup lahan seluas kurang lebih 67.270 meter persegi, dengan masa berlaku tiga tahun sejak 25 April 2025.
Dari total 33,69 kilometer rencana normalisasi Ciliwung, hingga pertengahan 2025 baru sekitar 17,14 kilometer yang berhasil ditanggul. Sisanya, 16,55 kilometer, masih terhambat akibat pembebasan lahan.
Pramono menegaskan percepatan penlok tahun ini sangat penting agar target bisa tercapai.
Baca Juga: Pramono Anung Ingin Tepi Ciliwung Jadi Tempat Malam Mingguan: Jakarta Lebih Colorful
“Untuk penanganan banjir di Jakarta, saya fokus pada langkah jangka menengah. Normalisasi Ciliwung menjadi prioritas utama,” ucapnya.
Meski demikian, Pramono mengakui proses pembebasan lahan bukan perkara mudah. Ia menyoroti adanya warga yang sebelumnya sudah direlokasi ke rumah susun, namun kembali menempati bantaran sungai.
“Memang pasti akan ada dinamika saat membebaskan lahan, apalagi ada warga yang sudah direlokasi tetapi balik lagi ke bantaran Ciliwung,” tambahnya.
Dukungan Pemerintah Pusat
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggono menyatakan dukungannya terhadap kebijakan Pemprov DKI dalam mempercepat normalisasi sungai.
“Insyaallah, banjir kemarin menjadi yang terakhir. Tahun depan sudah tidak ada lagi banjir di Jakarta,” ujar Dody penuh harap.
Ia menegaskan, normalisasi Ciliwung sudah memiliki kajian dasar yang dilanjutkan dengan penyusunan kajian teknis, sehingga pengerjaan bisa langsung dimulai secara bertahap hingga tahun depan.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Dinilai Mundur Atasi Macet dengan Pangkas Trotoar di Jalan TB Simatupang
-
Pemprov DKI Jakarta Kembali Poles Ulang Patung Pancoran
-
Pramono Gratiskan Wisata untuk Disabilitas dan Lansia
-
DPRD DKI: Jangan Sampai Salah Paham! Ini Status Petugas Damkar yang Dibuka
-
Melihat Beragam Tanama Hias di Flona 2025
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah