Suara.com - Presiden Prabowo Subianto rupanya sudah punya firasat dengan kericuhan yang terjadi belakangan ini di Indonesia.
Menurutnya, para demonstran yang dengan sengaja membuat kegaduhan itu tidaklah bergerak dengan sendirinya, melainkan ada sosok provokator di belakangnya.
Bahkan, Prabowo sempat menyebut jika mereka adalah orang-orang yang sengaja dibayar oleh para koruptor untuk membuat Indonesia gaduh.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat berpidato dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, 20 Juli 2025.
“Dan ternyata ini adalah rekayasa, ini dibuat-buat, Ini dibayar, oleh siapa? Oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin,” ujar Prabowo.
“Iya, Koruptor – koruptor itu yang biayai demo – demo itu,” tegasnya.
Meski rakyatnya kini mulai dijajah oleh para koruptor untuk membuat gaduh, namun Prabowo yakin bahwa rakyatnya tidak bodoh.
Prabowo menegaskan bahwa rakyatnya kini hidup di Tahun 2025, dengan segala pengetahuan yang dimiliki.
Sehingga tidak bisa disamakan dengan rakyat Indonesia di tahun 90an.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Punya Bisnis Apa Saja? Ini Riwayatnya sampai Dicap Crazy Rich Tanjung Priok
“Ingat, rakyat Indonesia di Tahun 2025 ke depan, bukan rakyat Indonesia Tahun 90an,” ucapnya.
“Rakyat Indonesia sekarang pandai – pandai, rakyat Indonesia punya gadget semua,” tambahnya.
Prabowo juga mengatakan bahwa rakyat Indonesia pasti mengerti dan memahami siapa sosok pemimpin yang benar dan tidak benar.
“Rakyat Indonesia itu menangkap siapa pemimpin yang benar dan siapa pemimpin yang tidak benar,” tegasnya.
Prabowo Naikkan Pangkat Korban Demonstrasi
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menaikkan pangkat para anggota polisi yang menjadi korban saat demonstrasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran