Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) mulai melakukan uji coba digitalisasi bantuan sosial atau bansos non-tunai di Banyuwangi, Jawa Timur, pada bulan ini. Sistem baru ini diklaim akan membuat penyaluran bansos lebih tepat sasaran karena memanfaatkan teknologi dalam pendataan dan distribusi ke masyarakat.
"Sistem ini bukan lagi orang ketemu orang. Kalau orang ketemu orang itu kan kadang-kadang ada biasnya. Tapi kalau teknologi yang memilih itu pasti akan lebih objektif. Jadi unsur subjektifnya akan semakin hilang," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Digitalisasi bansos ini rencananya akan diberlakukan secara nasional. Gus Ipul mengakui bahwa penggunaan teknologi ini bukan berarti tanpa kendala, terutama di daerah yang mungkin masih terkendala jaringan internet. Oleh sebab itu, peran pendamping keluarga harapan atau PKH akan sangat diperlukan untuk membantu masyarakat.
"Misalnya ada masyarakat yang belum bisa menggunakan smartphone. Itu nanti akan dibantu oleh pendamping-pendamping PKH, yang dibantu oleh staf-staf kelurahan. Jadi nanti akan didampingi," ujarnya.
Digitalisasi bansos dilakukan melalui sistem payment ID oleh Bank Indonesia, dikoordinasikan bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN). Sistem ini memungkinkan setiap penerima bansos memiliki identitas pembayaran khusus yang terhubung langsung dengan sistem perbankan.
Bantuan dapat digunakan untuk mengambil bansos berupa sembako dengan verifikasi melalui kode atau barcode tertentu.
Klaim Digitalisasi Bansos Hemat Rp500 Triliun
Sebelumnya, Ketua DEN sekaligus Ketua Komite Reformasi Digital, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebutkan bahwa program digitalisasi bansos akan membawa dampak masif terhadap keuangan negara.
Ia memperkirakan, bila distribusi bansos, subsidi, hingga cash transfer dilakukan tepat sasaran, uang negara bisa dihemat hingga lebih dari Rp500 triliun.
Baca Juga: Rakyat Masih Demo, Gus Ipul Ungkap Prabowo Tak Tinggalkan Arahan Khusus ke Kabinet Sebelum ke China
"Kita akan menghemat Rp500 triliun lebih, misalnya itu bansos, cash transfer dan subsidi, dan juga nanti mungkin ada stimulus. [Bila] Semua itu betul-betul targeted," kata Luhut dalam keterangannya, Selasa (26/8).
Luhut menambahkan, bansos yang dilaksanakan tepat sasaran, transparan, dan akuntabel dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,3-0,4 persen, sebuah angka yang signifikan.
Pemerintah secara resmi telah memulai pelaksanaan Perpres Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Reformasi Digital Pemerintah, yang menandai lahirnya implementasi Government Technology (GovTech) berbasis artificial intelligence (AI).
Program perdana ini akan diuji coba di Banyuwangi, Jawa Timur pada pekan ketiga September mendatang, dengan Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Lisa Mariana Diperiksa Bareskrim Sebagai Tersangka Hari Ini, Bakal Langsung Ditahan?
-
Prabowo Ingin SDM Siap Hadapi Revolusi Industri, AI Masuk Agenda Kurikulum Baru
-
Sambut HLN Ke-80, PLN Berbagi Terang Untuk Masyarakat di Berbagai Daerah
-
Setahun Prabowo-Gibran, Ray Rangkuti Soroti MBG yang Dipaksakan
-
Akhirnya Lega! Proyek Galian di Jalan TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas Kembali Normal
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, WALHI Sebut Indonesia Gelap Semakin Nyata
-
Kasus Bullying Menimpa Timothy, Mendikti Saintek Hubungi Rektor Udayana Bicara Sanksi DO Pelaku?
-
Ray Rangkuti: Serbuan Massa ke DPR Bukti Gagalnya Politik Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
Selain Ucapkan Ultah, Ini Tujuan Bahlil Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara
-
Karena Faktor Ini, Ray Rangkuti Sebut Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Semrawut