- Nadiem Makarim jadi tersangka kasus pengadaan laptop Chromebook senilai Rp1,98 triliun
- Ayah Nadiem adalah Nono Anwar Makarim, sosok aktivis 1966 yang dikenal luas di bidang hukum dan politik
- Ibunda Nadiem adalah Atika Algadri Makarim, putri pejuang kemerdekaan Hamid Algadri.
Suara.com - Video lama yang menampilkan pernyataan Nadiem Anwar Makarim kembali ramai diperbincangkan publik.
Dalam video yang beredar, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) dengan tegas menyatakan dirinya tidak akan pernah melakukan korupsi.
Pernyataan itu disampaikan ketika dia hadir dalam podcast bersama Deddy Corbuzier sebelum kasus dugaan korupsi laptop menyeret namanya.
Nadiem mengaku terkejut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook senilai Rp1,98 triliun.
Dia menekankan bahwa sejak awal kementeriannya selalu meminta pendampingan Kejaksaan dalam setiap program besar.
Meski demikian, Nadiem tetap menyatakan siap bekerja sama penuh dengan aparat penegak hukum.
Dia menegaskan kepercayaannya pada proses hukum dan berjanji membantu aparat dalam pemeriksaan apapun.
Dalam podcast itu, Nadiem juga mengungkap latar belakang keluarganya yang menurutnya menjadi fondasi integritas.
Ayah Nadiem Makarim: Nono Anwar Makarim
Baca Juga: Tepis Analogi Hotman Paris, Eks Penyidik KPK Yakin Kejagung Punya Bukti Mens Rea Nadiem
Ayah Nadiem adalah Nono Anwar Makarim, sosok aktivis 1966 yang dikenal luas di bidang hukum dan politik.
Dia lahir di Pekalongan pada 25 September 1939 dan pernah menjadi bagian dari Angkatan 66 yang menentang rezim Orde Lama.
Setelah lulus dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Nono melanjutkan studi ke Harvard Law School dan meraih gelar doktor hukum.
Disertasinya berjudul Companies and Business in Indonesia yang memperlihatkan fokusnya pada tata kelola hukum bisnis di Indonesia.
Nono sempat menjadi anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) pada masa transisi politik Indonesia.
Selain itu, dia juga aktif menulis di berbagai media nasional dan dikenal sebagai intelektual yang kritis terhadap penyalahgunaan kekuasaan.
Tag
Berita Terkait
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
Baru 4 Bulan Menjabat, Dirdik Jampidsus 'Penjerat' Nadiem Makarim Dimutasi Jaksa Agung
-
Nadiem Coret Hotman Paris Jadi Kuasa Hukum, Tunjuk Eks Mantan Pengacara Tom Lembong di Persidangan
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Cegah Korupsi, Pemerintah Luncurkan Fitur e-Audit di e-Katalog Versi 6
-
Eks Penyidik KPK: Korupsi dan Uang Pelicin di Sektor Lingkungan Picu Bencana di Sumatra
-
DPR Desak Pusat Ambil Alih Pendanaan Bencana Sumatra karena APBD Daerah Tak Mampu
-
Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Sumatra Terus Dikebut, Kondisi di Aceh Paling Parah
-
Jelang Nataru 2025, Organda Soroti Jalan Rusak hingga Solar Langka
-
KPK Periksa Sekjen Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan Eks Wamenaker Noel
-
Upaya Pemprov DKI Selamatkan Muara Angke dari Ancaman Banjir Rob
-
Utang KUR Petani Korban Bencana Sumatra Dihapus, DPR Nilai Masih Belum Cukup
-
Update Tanggul Muara Baru Bocor Air Laut: Dinas SDA DKI Klaim Sudah Diperbaiki
-
Gubsu Bobby Nasution Bilang Kerugian Akibat Banjir-Longsor di Sumut Rp 9,98 Triliun