- Menteri Kehutanan Raja Juli viral usai main domino bareng Azis Wellang, eks tersangka pembalak liar.
- Raja Juli memberikan klarifikasi bahwa ia hendak bertemu Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.
- Raja Juli juga menyampaikan bahwa ia tidak mengenal Azis Wellang.
Suara.com - Profil Raja Juli Antoni mendadak banyak dibicarakan usai Menteri Kehutanan ini terlihat bermain domino dengan seseorang yang diduga tersangka pembalak liar (illegal logging).
Karena berita tersebut menjadi viral dan dinilai tidak etis, Raja Juli Antoni pun akhirnya membuat unggahan klarifikasi. Politisi dari PSI menyebut bahwa sesungguhnya tujuan ia ke sana adalah bertemu Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
"Mas Menteri Karding meminta saya 'nyamperin' beliau di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), dimana beliau pada saat ini menjadi Sekjennya," tulis Raja Juli.
Ia menegaskan bahwa tidak ada diskusi mengenai kasus pembalakan liar dan dirinya segera pamit pulang mendekati tengah malam.
Raja Juli juga menyampaikan bahwa ia tidak mengenal Azis Wellang, orang yang diduga pembalak liar, dan menegaskan bahwa ia tidak memberikan toleransi bagi siapapun yang melanggar hukum di kawasan hutan.
Profil Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juli 1977. Ia adalah putra dari tokoh Muhammadiyah Riau, Raja Ramli Ibrahim.
Pendidikan dasarnya ditempuh di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, sebelum melanjutkan kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah, sekarang UIN Jakarta, dan meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir pada 2001.
Tak berhenti di situ, Raja Juli mendapat beasiswa Chevening untuk menempuh pendidikan Magister di Department of Peace Studies, University of Bradford, Inggris.
Baca Juga: Kronologi Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Tersangka Pembalakan Liar Azis Wellang
Ia kemudian melanjutkan pendidikan doktoral (PhD) di University of Queensland, Australia, dan lulus pada 2010. Latar belakang pendidikannya yang kuat menjadikannya dikenal sebagai sosok politisi sekaligus akademisi.
Jejak Karier Raja Juli Antoni
Raja Juli Antoni memiliki rekam jejak karier yang cukup panjang di berbagai bidang, mulai dari organisasi, akademik, hingga pemerintahan.
Ia memulai kiprah organisasinya sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (2000–2002) dan kemudian aktif di beberapa lembaga pemikiran publik, seperti The Indonesian Institute dan Maarif Institute.
Pada Pemilu 2009, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui PDIP, namun tidak lolos.
Kemudian pada 2015, Raja Juli bersama sejumlah tokoh muda mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) hingga kini. Perannya di PSI membuat namanya semakin dikenal di dunia politik nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Presiden Ramaphosa Apresiasi Dukungan Indonesia untuk Afrika Selatan: Sekutu Setia!
-
Hasto Ungkap Hadiah Spesial Megawati Saat Prabowo Ulang Tahun
-
Suami Bakar Istri di Jakarta Timur, Dipicu Cemburu Lihat Pasangan Dibonceng Lelaki Lain
-
Amnesty International Indonesia Tolak Nama Soeharto dalam Daftar Penerima Gelar Pahlawan Nasional
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI