- Anggota DPR menyoroti kelolosan seorang calon hakim yang diduga pernah melakukan plagiarisme
- Perdebatan ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara KY dan DPR
- Amzulian kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan sembarangan dalam meloloskan calon hakim.
Suara.com - Proses seleksi calon hakim agung kembali diwarnai kontroversi setelah Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra, Bimantoro Wiyono, menyoroti kelolosan seorang calon hakim yang diduga pernah melakukan plagiarisme.
Dalam rapat Komisi III DPR bersama Panitia Seleksi Calon Hakim Agung di Kompleks Parlemen, Senayan (8/9/2025), Bimantoro Wiyono mengungkapkan kekagetannya.
"Tadi saya sempat kaget, Pak, lihat makalah ada beberapa nama yang mungkin saya kenal juga," kata Bimantoro.
Bimantoro menekankan pentingnya kepercayaan publik terhadap Mahkamah Agung (MA) dan menyoroti preseden kasus plagiat sebelumnya.
"Saya melihat issue public trust ke MA begitu kuat... Salah satunya seperti kita ketahui, ada beberapa calon juga yang ketahuan plagiat di dalam makalahnya," jelasnya.
Ia mempertanyakan akuntabilitas dan kredibilitas KY dalam meloloskan nama yang sama, yang menurutnya tidak pantas untuk dilakukan sebagai calon hakim agung.
Menanggapi sorotan ini, Ketua KY Amzulian Rifai memberikan pembelaan.
Ia menyatakan bahwa kasus dugaan plagiarisme yang disangkakan kepada calon hakim tersebut sebenarnya merupakan kutipan dari karyanya sendiri.
"Terkait dengan plagiat, kami menyimpulkan paling tidak pada kami, itu kan dia mengutip karyanya sendiri," ujar Amzulian dalam rapat yang sama.
Baca Juga: Laporkan Tiga Hakim ke KY, Komisi III DPR Buka Suara
Namun, pernyataan Amzulian segera disela oleh Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. Dengan tegas, Habiburokhman membantah, "Bukan karya dia sendiri, ada karya orang lain."
Perdebatan ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan yang signifikan antara KY dan DPR mengenai definisi dan implikasi plagiarisme.
Ditemui usai rapat, Amzulian kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak akan sembarangan dalam meloloskan calon hakim.
"Bagi kami ya, kan pernah yang nggak lolos itu dituduh plagiat, menurut kami itu tidak plagiat, bisa diperdebatkan, antara lain setidaknya waktu kami menilai, yang diplagiasi itu karyanya sendiri, itu dasarnya, akan muncul pertanyaan itu," paparnya.
"Tidak mungkin orang yang tidak lulus karena kesalahan fatal, tes sekali lagi lulus, kami yakinkan kami pastikan orang yang tidak layak, pasti tidak lulus juga pada tes berikutnya, saya yakinkan itu," sambungnya.
Untuk diketahui, Komisi III DPR RI pernah menghentikan proses fit and proper test Triyono Martanto pada 27 Januari 2021 karena dugaan plagiat.
Berita Terkait
-
Di DPR, KY Umumkan 13 Calon Hakim Agung dan 3 Ad Hoc HAM, Ini Daftar Nama-namanya
-
Daftar 15 Calon Hakim Agung yang Diajukan Komisi Yudisial ke DPR RI
-
DPR Siap Fit and Proper Test 16 Calon Hakim Agung di 9 September, Ini Daftar Lengkap Namanya
-
Laporkan Tiga Hakim ke KY, Komisi III DPR Buka Suara
-
Wajah Baru MA: Ini Daftar 16 Calon Hakim Agung dan HAM Pilihan KY
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!