- Raja Juli Antoni menuai kritik keras setelah fotonya bermain domino dengan Aziz Wellang
- Pengamat Ray Rangkuti menilai insiden ini adalah dampak dari kabinet yang terlalu besar
- Sang menteri membela diri dengan menyatakan tidak mengenal latar belakang Aziz Wellang
Suara.com - Sebuah foto di meja domino telah memicu badai kritik publik. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni tertangkap kamera sedang bermain kartu dengan Aziz Wellang, seorang pengusaha yang memiliki rekam jejak kelam sebagai bekas tersangka kasus pembalakan liar di Katingan, Kalimantan Tengah.
Momen santai ini sontak berubah menjadi blunder etika serius yang mempertaruhkan wibawa pemerintah.
Insiden ini langsung direspons tajam oleh Pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti. Menurutnya, kejadian memalukan ini adalah buah dari membengkaknya jumlah menteri dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Kabinet yang terlalu gemuk, kata Ray, secara langsung melemahkan sistem pengawasan dan kontrol terhadap perilaku serta etika para pejabat negara.
"Peristiwa ini menjelaskan banyaknya jumlah pejabat negara yang berada di lingkaran istana mengakibatkan pengawasan menjadi sulit. Kurang adanya kontrol. Saat yang bersamaan, karena direkrut berdasarkan kesukaan itu kadang-kadang tidak terverifikasi bentuknya, watak, tabiat, dan sebagainya," kata Ray kepada wartawan, Senin (8/9/2025).
Ray menegaskan bahwa ini bukanlah kali pertama pejabat negara tersandung masalah etika. Ia mengingatkan publik pada kasus-kasus sebelumnya, seperti ulah Menteri Desa PDTT, Menteri UMKM, hingga Kepala BNPB yang menyalahgunakan kop surat negara untuk urusan pribadi.
Menanggapi klarifikasi Raja Juli yang mengaku tidak mengenal latar belakang lawan mainnya, Ray menilai hal itu bisa dipahami namun tidak bisa dijadikan pembenaran. Kesalahan tetaplah kesalahan dan harus menjadi bahan evaluasi serius bagi Istana.
"Tetap saja hal itu kekeliruan yang harus dievaluasi. Antara lain membuat aturan melakukan rehat paska aktivitas kenegaraan," kata Ray.
Lebih jauh, Ray mendesak Presiden Prabowo untuk segera turun tangan dengan membuat aturan yang tegas dan mengikat demi menjaga marwah pejabat negara.
Baca Juga: Menhut Domino Bareng Tersangka Pembalak Liar, Pengamat: Kabinet Gemuk Lemahkan Kontrol Etika!
Salah satu usulannya adalah melarang pejabat menerima atau mengunjungi individu yang memiliki kaitan dengan instansi yang mereka pimpin di luar agenda resmi.
"Termasuk membuat aturan tidak dapat menerima atau mengunjungi individu yang memiliki keterkaitan dengan instansi yang dipimpin di luar pertemuan formal. Hal ini demi menjaga agar pejabat negara tidak terpleset gegara ketidaktahuan," lanjutnya.
Di sisi lain, Raja Juli Antoni telah memberikan kronologi versinya. Ia mengaku pada Senin (1/9) malam diundang oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, ke posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), di mana Karding menjabat sebagai sekjen.
"Saya berdiskusi dengan Mas Menteri Karding berdua saja di ruang bagian belakang selama 2 jam-an lebih. Tidak ada tema diskusi kami menyangkut kasus pembalakan liar sama sekali. Mendekati jam 24.00 saya pamit pulang kepada beliau," ungkap Raja Juli.
Namun, sebelum pulang, ia diajak untuk bergabung sejenak di ruang tamu yang sudah ramai. Di sanalah ia melihat beberapa orang, termasuk Karding, sedang bermain domino.
"Setelah dua kali putaran, saya pamit pulang kepada Mas Menteri Karding dan banyak orang yang ada di ruang tamu tersebut," tuturnya.
Berita Terkait
-
Menhut Domino Bareng Tersangka Pembalak Liar, Pengamat: Kabinet Gemuk Lemahkan Kontrol Etika!
-
Siapa Azis Wellang? Sosok Kontroversial di Balik Foto Domino Menteri Raja Juli Antoni
-
Karding Pasang Badan Bela Menhut yang Kepergok Main Domino dengan Tersangka Pembalakan Liar!
-
Tak Terima Disebut Tersangka, Azis Wellang Ngadu ke Polda Usai Viral Main Domino Bareng 2 Menteri
-
Pembelaan Kompak Raja Juli dan Karding Usai Viral Foto Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing