News / Nasional
Rabu, 10 September 2025 | 06:08 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri (tengah) menyampaikan pernyataan saat menemui massa aksi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). [ANTARA FOTO/
Baca 10 detik
  • Kapolda Metro Jaya didesak mundur terkait kasus kematian driver ojol.
  • Korban, Affan Kurniawan, tewas dilindas kendaraan taktis Brimob.
  • Irjen Asep dikenal berprestasi, namun dinilai lalai awasi bawahan.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Kasus kematian driver ojol Affan Kurniawan yang terjadi pada Kamis (28/08/2025) lalu saat ia melintas di depan mobil taktis Brimob membuat banyak orang terutama para anggota solidaritas ojek online mendesak Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri mundur dari jabatannya.

Tak hanya itu, para anggota komunitas ojol ini juga sempat merencanakan akan menggelar aksi demo dengan tuntutan kepada Asep untuk segera mundur dari jabatannya karena dianggap tak mumpuni untuk menyelesaikan permasalahan tindakan anggota Brimob Polda Metro Jaya yang menyebabkan Affan tewas usai dilindas kendaraan taktis.

Sosok Asep pun kini tengah jadi sorotan publik. Sebelumnya, ia diketahui merupakan salah satu Perwira Polri berprestasi hingga berhasil diamanahkan jabatan sebagai Kapolda Metro Jaya.

Lalu, seperti apa profil dan kekayaan yang dimiliki Asep? Simak inilah selengkapnya.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Asep Edi Suheri merupakan sosok pemimpin Polri yang berpengalaman di bidang reserse. Ia resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) sejak 5 Agustus 2025 lalu.

Ia diketahui lahir pada 16 November 1972 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejak kecil, Asep bercita-cita untuk meneruskan jejak pengabdian orang tuanya yaitu Letkol Infanteri Purn A. Sukmana yang juga berlatar belakang militer.

Mengawali kariernya, Asep Edi Suheri menempuh pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 1994. Selanjutnya, ia memperdalam ilmu reserse dengan mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 2004. Pendidikan lanjutan ini menjadi modal awal baginya untuk menapaki jenjang karier strategis.

Ia pun pernah menjabat beberapa jabatan strategis seperti :

Kariernya di lapangan dimulai dari berbagai jabatan kapolres hingga mencapai level nasional:

Baca Juga: Babak Baru Kasus Delpedro: Polisi Geledah Kantor Lokataru dan Apartemen Keluarga

  • Kapolresta Cirebon (2011)
  • Kapolres Sukabumi (2012)
  • Wakapolresta Bekasi Kota (2015)
  • Kapolresta Tangerang (2016)
  • Kabaglotas Set NCB Interpol Divhubinter Polri (2017)
  • Wadirtipidter Bareskrim Polri (2020)
  • Karokorwas PPNS Bareskrim Polri (2020)
  • Dirtipidsiber Bareskrim Polri (2021)
  • Wakabareskrim Polri (2022)
  • Kaops NCS (Nusantara Cooling System) (2024)
  • Kapolda Metro Jaya (2025)

Ia juga telah mencatat beberapa prestasi penting sepanjang kariernya, antara lain :

  • 2013 - Berhasil menangkap 95 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, via perairan.
  • 2017 - Dihargai MUI Tangerang karena ketegasannya dalam menjaga moral publik di acara hiburan
  • 2021 - Mengungkap kejahatan penipuan dunia maya melalui email lintas negara, dengan kerugian mencapai sekitar Rp 82 miliar
  • 2022 - Menuntaskan kasus dugaan pencucian uang terkait “crazy rich” Doni Salmanan dan penyidikan ujaran kebencian soal IKN Nusantara dengan tersangka Edy Mulyadi
  • 2023 - Ditunjuk sebagai Ketua Satgas TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dan Kepala Satgas Antimafia Bola, mengungkap praktik suap atau match-fixing dalam laga Liga 2
  • 2024 - Berhasil membongkar jaringan perjudian online yang merugikan negara dan masyarakat

Sejak dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya, Asep pun dihadapkan dengan beberapa kondisi besar, termasuk aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Gedung DPR/MPR RI pada Agustus lalu dan juga kasus pelindasan dua driver ojol yang menyebabkan satu di antara mereka meninggal dunia.

Pasca kasus kematian Affan yang terjadi akibat tindakan bawahannya, Asep pun akhirnya buka suara dan menghadiri pemakaman Affan pada Jumat (29/08/2025) lalu. Ia pun meminta maaf atas nama Polda Metro Jaya atas kasus kematian yang menyebabkan Affan kehilangan nyawa.

Ia juga berjanji akan mengusut tuntas kasus pelindasan ojol ini. Meskipun sudah meminta maaf, namun Asep dianggap telah lalai dalam mengawasi kerja bawahannya sehingga membuat nyawa orang lain yang tak bersalah menjadi melayang. Ia pun didesak mundur dari jabatannya, namun hingga kini belum ada keterangan lanjut dari pihak Asep mengenai desakan tersebut.

Kekayaan Asep

Sebagai perwira tinggi Polri, Asep diwajibkan untuk melaporkan LHKPN-nya setiap periode. Berdasarkan LHKPN yang ia laporkan pada periodik 2024, Kapolda Metro Jaya ini memiliki total kekayaan sebesar Rp 9 miliar.

Asep diketahui memiliki aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp7,6 miliar. Tak hanya itu, ia juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp300 juta. Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp634 juta. 

Mantan Wakabareskrim ini juga memiliki surat berharga senilai Rp571 juta serta kas senilai Rp1, 41 miliar. Asep tercatat memiliki hutang Rp1, 63 miliar sehingga harta totalnya senilai Rp9 miliar. 

Kontributor : Dea Nabila

Load More