News / Internasional
Rabu, 10 September 2025 | 15:18 WIB
Protester di Nepal menggunakan lambang One Piece (X/thePiggsBoson)

Tidak terima dengan kebijakan pemerintahan yang dinilai terlalu mengendalikan media sosial . Massa juga memprotes tindak korupsi di pemerintahan.

Massa melakukan aksi demontrasi di Kathamandu, ibu kota Nepal.  Namun aksi demontrasi ini berakhir dengan kericuhan dan perusakan gedung pemerintah.

Kediaman para pejabat, termasuk rumah Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli dan Presiden Ra Chandra oudel jadi sasaran amuk massa.

Keamanan gedung parlemen dibobol paksa lalu dibakar. Situasi ricuh hingga kerusakan pun terjadi di beberapa tempat. Bandara Internasional Kathamandu terpaksa ditutup oleh otoritas Penerbangan Sipil Nepal.

Menurut berbagai sumber, Menteri Keuangan diarak ke jalanan

Nepo Kids atau Nepo Baby

Bukan hanya protes  soal tindak korupsi dan kesewenang-wenangan pemerintah Nepal dalam membatasi kebebasan berpikir dan kebebasan anak muda di media sosial.

Demonstran juga memprotes atas ketidakpuasannya terhadap pemerintah, khususnya anak-anak pejabat yang tampak menikmati gaya hidup mewah dan menikmati berbagai banyak keuntungan di tengah perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja.

Anak pejabat dengan seenaknya melakukan flexing di media sosial, sementar warga Nepal yang sebagian besar anak muda tengah kesulitan menghadapi tantangan hidup serta sulit mencari pekerjaan.

Baca Juga: Detik-detik Menkeu Nepal Kabur Ditendang di Jalanan Saat Demo Massa Gen Z yang Muak Korupsi

Presiden dan Pejabat Mengundurkan Diri

Hingga saat ini, gelombang aksi protes kian menyebar dan semakin membesar. Kejadian rumah yang jadi sasaran amuk massa, termasuk kediaman mantan PM Nepal Kamal Dahal dan Sher Bahadur Deuba alami kerusakan.

Dalam keadaan chaos, PM Nepal Sharma Oli malah mengundurkan diri dari jabatan serta melarikan diri mengunakan helikopter militer diikuti beberapa pejabat lainnya.

Militer Ambil Alih Pemerintahan

Darurat militer diberlakukan dan militer Nepal resmi mengambil alih kekuasaan pada Selasa (9/9/2025) malam.

Langkah ini dilakukan setelah dua hari aksi demo berdarah Nepal yang menyebabkan 20 orang tewas. Dilaporkan pula adanya politisi yang tewas dan presiden serta Perdana Menteri mundur.

Load More