Suara.com - Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, yang lebih dikenal sebagai Sara, merupakan salah satu politisi muda Partai Gerindra yang cukup mencuri perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir.
Nama besar yang melekat padanya bukan hanya karena ia merupakan keponakan Presiden Prabowo Subianto, tetapi juga lantaran kiprahnya di dunia politik yang ia tekuni sejak muda.
Baru-baru ini, Sara kembali menjadi sorotan setelah menyatakan pengunduran dirinya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada Rabu (10/9/2025) melalui sebuah video di akun Instagram pribadinya.
Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada konstituen di daerah pemilihan Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Keputusan ini tentu menimbulkan pertanyaan publik mengenai langkah politik Sara ke depan, namun yang jelas ia meninggalkan jejak perjalanan karier yang cukup panjang, sekaligus harta kekayaan yang tak sedikit berdasarkan laporan LHKPN terbarunya.
Pendidikan dan Awal Karier Politik
Rahayu Saraswati lahir dari keluarga besar Djojohadikusumo yang memiliki pengaruh kuat di dunia politik maupun bisnis di Indonesia. Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Sara melanjutkan kuliah ke Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar sarjana dari University of Virginia pada tahun 2012.
Latar belakang pendidikannya yang internasional menjadi salah satu modal penting yang kelak membentuk gaya kepemimpinan serta visinya dalam politik.
Setelah kembali ke tanah air, Sara bergabung dengan Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi sayap Partai Gerindra. Dari sinilah ia mulai menapaki jalan politik secara serius.
Baca Juga: Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini
Pada tahun 2013, ia memutuskan maju sebagai calon legislatif di Pemilu 2014. Keputusan itu berbuah manis: Sara terpilih menjadi anggota DPR RI dan langsung ditempatkan di Komisi VIII yang membidangi urusan agama, sosial, serta pemberdayaan perempuan.
Selama menjabat, Sara dikenal vokal dalam isu-isu perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, dan penguatan nilai-nilai keluarga, termasuk disabilitas.
Kiprah politiknya menunjukkan bahwa ia berusaha membangun citra bukan hanya sebagai pewaris nama besar keluarga, tetapi juga sebagai politisi muda dengan kepedulian nyata terhadap isu sosial.
Karier di DPR dan Keputusan Mundur
Selama dua periode menjadi anggota DPR, Sara kerap terlibat dalam pembahasan penting terkait kebijakan sosial. Selain itu, ia juga aktif membangun komunikasi dengan generasi muda melalui berbagai platform media sosial. Citra “politisi milenial” yang melekat padanya memberi warna baru bagi Partai Gerindra di tengah dominasi tokoh senior.
Namun, pada 10 September 2025, Sara mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi DPR RI. Meski tidak dijelaskan secara rinci alasan keputusannya, Sara menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan penuh pertimbangan. Ia pun meminta maaf kepada para pemilih yang telah menaruh harapan kepadanya.
Berita Terkait
-
Kontroversi Podcast Berujung Mundur, Ini Jejak Politik Rahayu Saraswati
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Pernah Jadi Bintang Film, Ini Riwayat Pekerjaan Rahayu Sarawasti yang Mundur dari DPR RI
-
Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini
-
Terima Aduan Ojol, Pimpinan BAM DPR Minta Aplikator Hapus Asuransi yang Merugikan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini
-
Datamaya Consulting Optimalkan Strategi SEO dan SEM untuk Dongkrak Customer Bisnis di Google
-
Dana CSR BI-OJK Diduga Jadi Bancakan, Politisi NasDem Rajiv Ikut Terseret?