News / Internasional
Jum'at, 12 September 2025 | 14:42 WIB
Demonstrasi di Nepal joget Pacu Jalur setelah berhasil membakar salah satu gedung (Instagram)
Baca 10 detik
  • Demonstrasi di Nepal berujung pembakaran beberapa bangunan
  • Pendemo joget Pacu Jalur saat sebuah bangunan terbakar
  • Demonstrasi yang berakhir kerusuhan di Nepal membuat pengunduran diri massal pejabat
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Gelombang protes besar-besaran yang melanda Nepal dalam sepekan terakhir mencapai puncaknya dengan pemandangan yang tak biasa.

Di tengah kepulan asap tebal dari gedung-gedung pemerintahan yang terbakar, sekelompok pemuda justru terekam kamera sedang asyik menari. Momen ini terlihat dalam video unggahan akun Instagram @indokomnewstv pada Rabu, 10 September 2025. 

Tarian yang dibawakan pun tidak asing, Mereka diduga menari pacu jalur yang sempat heboh di TikTok.

Tarian tersebut seolah merayakan kemenangan atas tumbangnya rezim yang mereka anggap korup. Beberapa diantara mereka pun terlihat ada yang membawa senjata tajam.

Di tengah kekacauan tersebut, terekam momen unik di mana para demonstran muda terlihat menari di depan salah satu gedung yang terbakar.

Dengan latar belakang api yang masih menyala dan asap yang membumbung tinggi, mereka berjoget seakan-akan merayakan keberhasilan perjuangan mereka.

Momen ini menjadi viral dan menjadi simbol perlawanan generasi muda Nepal yang tak hanya berani, tetapi juga memiliki cara unik dalam mengekspresikan kemenangan mereka. 

Aksi unjuk rasa yang didominasi oleh generasi muda, atau yang dikenal sebagai Protes Gen Z, ini berhasil melengserkan sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Perdana Menteri KP Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel.

Pengunduran diri massal ini terjadi setelah demonstrasi yang dipicu oleh kebijakan kontroversial pemerintah memblokir 26 aplikasi media sosial populer seperti Facebook, WhatsApp, dan X (sebelumnya Twitter) berubah menjadi gerakan anti-korupsi nasional.

Baca Juga: Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka

Krisis politik terparah dalam beberapa dekade terakhir di Nepal ini berakar dari ketidakpuasan yang telah lama terpendam di kalangan masyarakat.

Praktik korupsi yang mengakar, nepotisme, dan kesenjangan sosial menjadi bahan bakar utama gelombang protes ini.

Demonstrasi di Nepal joget Pacu Jalur setelah berhasil membakar salah satu gedung (Instagram)

Kemarahan publik semakin tersulut oleh gaya hidup mewah anak-anak pejabat yang kerap dipamerkan di media sosial, yang kemudian viral dengan sebutan nepo kids.

Di negara dengan tingkat pengangguran yang tinggi, pameran kemewahan ini dianggap sebagai penghinaan terhadap penderitaan rakyat.

Pemerintah berdalih pemblokiran media sosial dilakukan karena alasan administratif, namun publik menilainya sebagai upaya untuk membungkam kritik.

Alih-alih meredam, kebijakan ini justru menjadi pemicu ledakan amarah yang lebih besar, menggerakkan ribuan anak muda turun ke jalan.

Puncak Kerusuhan dan Runtuhnya Pemerintahan

Demonstrasi yang awalnya damai dengan cepat berubah menjadi kerusuhan yang meluas. Massa yang marah menyerbu dan membakar gedung parlemen di Kathmandu serta sejumlah kantor kementerian.

Tak hanya itu, kediaman pribadi PM Oli dan beberapa pejabat tinggi lainnya juga menjadi sasaran amuk massa.

Di tengah tekanan yang tak terbendung, satu per satu pejabat tinggi negara menyerah. Perdana Menteri KP Sharma Oli secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada Selasa , 9 September 2025, diikuti oleh Presiden Ram Chandra Poudel yang menyatakan mundur demi mencegah konflik lebih lanjut.

Sejumlah menteri, termasuk Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan, juga turut meletakkan jabatan mereka.

Load More