- Keluarga korban dan Tim Posko Orang Hilang telah melakukan berbagai upaya pencarian korban.
- Ketiga orang yang masih hilang itu merupakan mahasiswa.
- Reno Syahputra Dewo yang dinyatakan hilang sejak tanggal 30 Agustus 2025.
Suara.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS merilis data terbaru soal orang hilang selama aksi unjuk rasa yang berlangsung selama Agustus lalu.
Tercatat hingga Jumat (12/9/2025) setidaknya tiga orang masih dinyatakan hilang.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, mengungkap laporan awal yang mereka terima sejak posko pengaduan dibuka pada 2 September, terdapat 44 orang yang dilaporkan hilang.
"Sampai pada tanggal 8 September 2025 dari 44 pelaporan orang hilang, 3 masih belum ditemukan," kata Dimas saat menggelar konferensi pers di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (12/9/2025).
Ketiga orang yang masih hilang itu merupakan mahasiswa.
Mereka yang hilang yaitu, Bima Permana Putra. Dia bukan peserta aksi, dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025
Lokasi terakhir di sekitar Glodok, Jakarta Barat. Dia terakhir berkomunikasi dengan keluarganya sekitar pukul 20.00 WIB.
Lalu, seorang demonstran Muhammad Farhan Hamid yang dinyatakan hilang sejak 31 Agustus 2025.
Farhan mengikuti aksi unjuk rasa di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, sekitar tanggal 29 Agustus.
Baca Juga: Kunjungi Delpedro di Tahanan Polda Metro Jaya, Koalisi Sipil Sebut Polisi Cari Kambing Hitam
"Keluarga korban telah berkontak ke Mako Brimob Kwitang, Polda Metro Jaya, maupun mengontak beberapa anggota kepolisian, namun hingga hari ini juga belum diketahui keberadaannya," kata Dimas.
Kemudian, Reno Syahputra Dewo yang dinyatakan hilang sejak tanggal 30 Agustus 2025.
Reno merupakan seorang demonstran yang juga mengikuti aksi demonstrasi di Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang pada 29 Agustus 2025.
"Keluarga korban dan Tim Posko Orang Hilang telah melakukan berbagai upaya pencarian korban di sejumlah kantor kepolisian, namun hingga hari ini belum juga ditemukan," ujar Dimas.
KontraS pun menduga bahwa ketiga orang mahasiswa tersebut merupakan korban penghilangan secara paksa.
Sebab menurut KontraS pada dasarnya penghilangan paksa memiliki tiga elemen.
Pertama perampasan kebebasan bertentangan dengan kehendak orang yang bersangkutan. Kedua, dilakukan oleh aktor negara, baik secara langsung, maupun tidak langsung.
Ketiga penolakan untuk mengungkap informasi mengenai nasib dan keberadaan orang yang dinyatakan hilang sehingga dia berada di luar jangkauan perlindungan hukum.
Di sisi lain berdasarkan investigasi yang dilakukan KontraS, dari 44 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang, 9 orang ditemukan dalam tahanan oleh kepolisian, dan 8 orang ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami juga berencana akan menyambangi keluarga-keluarga, baik itu keluarga orang-orang yang sudah ditemukan, orang-orang yang masih ditahan atau diperiksa di kepolisian maupun korban-korban yang masih belum ditemukan,” kata Dimas.
Berita Terkait
-
3 Orang Hilang Sejak Demo Agustus, KontraS Tutup Posko Aduan: Maaf Belum Ada Kabar Baik Hari Ini
-
AHY Dukung Tim Investigasi Independen Demo Ricuh: Penting untuk Lawan Hoaks dan Teori Konspirasi
-
Dikritik Tak Turun Saat Rusuh, Gubernur Pramono: Saya Mantan Demonstran, Tak Mau Ambil Panggung
-
Kunjungi Delpedro di Tahanan Polda Metro Jaya, Koalisi Sipil Sebut Polisi Cari Kambing Hitam
-
Trauma Usai Diseret Aparat, Keponakan Chika Jessica Jadi Jarang Keluar Rumah
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Plot Twist! Kejagung Klaim 'Dicari' Jaksa, Tapi Silfester Koar-koar Sudah Damai dengan JK
-
Cermati Galon Air Minum, Waspadai Kandungan BPA: Bisa Melebihi Batas Aman
-
Rayakan Bangunan Terbakar, Pendemo di Nepal Joget Pacu Jalur
-
Soal Usulan TGPF Demo Rusuh Agustus, Menko Yusril: Keputusan di Tangan Presiden Prabowo!
-
5 Privilege Jadi Member ShopeeVIP yang Bikin Belanja Online Naik Level
-
Kena Getahnya, Megawati Masih Jadi Saksi Usai Asetnya Disita Kejagung di Kasus TPPU Bos Sritex
-
Pamulang Diguncang Ledakan, Puslabfor Polri Turun Tangan, 7 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali