News / Nasional
Senin, 15 September 2025 | 13:51 WIB
Presiden Prabowo Subianto bersama berbagai tokoh di Istana Negara. (Antara)
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo Subianto memprioritaskan isu ketahanan pangan
  • Selain pangan, rapat tersebut kemungkinan besar juga membahas agenda strategis lainnya
  • Rapat ini menunjukkan gerak cepat Presiden Prabowo dalam menangani isu-isu domestik krusial
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Suasana Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Senin siang (15/9/2025) tampak sibuk.

Sejumlah menteri kunci dari Kabinet Merah Putih mulai berdatangan sejak pukul 11.30 WIB, memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto untuk sebuah rapat terbatas (ratas) yang krusial.

Agenda utamanya? Ketahanan pangan nasional.

Presiden Prabowo, yang baru saja kembali dari serangkaian kunjungan kerja, langsung tancap gas memimpin rapat yang menjadi sorotan ini.

Deretan menteri yang hadir menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani isu ini.

Terlihat Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

Kehadiran nama-nama besar di sektor ekonomi dan sumber daya alam, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menggarisbawahi pentingnya rapat kali ini.

Saat dicegat wartawan sebelum memasuki ruang rapat, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan konfirmasi singkat namun padat mengenai fokus utama pertemuan tersebut.

“(Rapat) tentang pangan,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui sebelum rapat di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Baca Juga: Dokter Tifa Kembali Beraksi! Desak Prabowo Ungkap Fufufafa, Singgung Pasal Pemakzulan di UUD 1945

Namun, apakah agenda rapat benar-benar hanya seputar pangan? Amran memberikan sinyal bahwa pembahasan bisa jadi lebih luas dari yang diperkirakan.

Menurutnya, ada kemungkinan isu strategis lain seperti hilirisasi juga akan menjadi topik diskusi hangat di dalam rapat.

Sinyal ini diperkuat dengan kehadiran menteri dari sektor lain yang tampaknya juga membawa "pekerjaan rumah" masing-masing untuk dilaporkan langsung kepada Presiden.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, misalnya, menyebut akan melaporkan progres pembentukan tim percepatan penetapan hutan adat.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli juga mengonfirmasi bahwa dirinya siap memaparkan laporan terkait bidangnya.

Hal ini menunjukkan bahwa ratas kali ini menjadi ajang bagi Presiden Prabowo untuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategis di berbagai sektor secara komprehensif.

Load More