News / Nasional
Selasa, 16 September 2025 | 17:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra. (Suara.com/Novian)
Baca 10 detik
  • Menko Yusril Ihza Mahendra secara aktif berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya
  • Polda Metro Jaya telah mendirikan posko pengaduan selama seminggu, belum ada satu pun laporan
  • Berdasarkan laporan awal dari KontraS dan informasi di media sosial, kepolisian wajib melakukan pencarian
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Pemerintah turun tangan dalam misteri hilangnya tiga orang pasca-demonstrasi yang terjadi pada akhir Agustus 2025. Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan telah bergerak cepat dengan berkoordinasi langsung dengan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya untuk menelusuri keberadaan mereka.

Ketiga orang yang dilaporkan hilang tersebut diidentifikasi bernama Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syaputradewo. Nama mereka pertama kali mencuat ke publik melalui laporan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), yang memicu perhatian serius dari pemerintah.

"Nama-namanya kan sudah dimiliki oleh kepolisian dan juga sudah disebut-sebut oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) terkait tiga orang yang hilang itu," ujar Yusril saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Meski laporan dari KontraS sudah menjadi dasar bagi kepolisian untuk memulai pencarian, Yusril menyoroti sebuah kejanggalan. Sejak posko pengaduan orang hilang dibuka oleh Polda Metro Jaya sekitar seminggu lalu, belum ada satu pun pihak keluarga yang datang untuk membuat laporan resmi.

Meskipun demikian, Yusril menegaskan bahwa laporan awal dari KontraS sudah cukup menjadi landasan hukum bagi aparat untuk bertindak.

Tetapi karena sudah adanya laporan oleh KontraS, kata Yusril, kepolisian sebenarnya sudah berkewajiban untuk mencari keberadaan tiga orang yang bersangkutan.

Untuk menghindari simpang siur informasi yang dapat menimbulkan keresahan, Yusril mengimbau agar ketiga orang tersebut, jika dalam keadaan baik-baik saja, untuk segera memberi kabar.

Yusril pun mengimbau apabila ketiga orang tersebut dalam keadaan bebas dan sehat walafiat saat ini, bisa segera melaporkan keberadaannya melalui kepolisian atau media massa agar tidak timbul kesan bahwa mereka hilang.

Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Wira Satya Triputra, membenarkan bahwa informasi mengenai hilangnya tiga orang ini awalnya diketahui pihak kepolisian dari media sosial. Menindaklanjuti hal tersebut, Polda Metro Jaya langsung mengambil langkah proaktif.

Baca Juga: 'Ini Tugas Negara!' DPR Ultimatum Polisi Usut Tuntas 3 Mahasiswa Hilang Usai Demo Akhir Agustus

"Kami sudah mendapatkan informasi tersebut dari media sosial juga. Tentunya kami dari Polda Metro saat ini sudah membuat posko pengaduan orang hilang di Aula Satiaha Prabu, Gedung Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya," kata Wira menjawab pers di Jakarta, Senin (15/9) malam sebagaimana dilansir Antara.

Namun, Kombes Wira mengonfirmasi pernyataan Yusril bahwa posko tersebut masih sepi dari laporan resmi keluarga.
"Kalau laporan sampai sejauh ini, untuk laporan offline, maksudnya orang datang, belum ada yang datang. Kemudian secara WA juga banyak hanya mengucapkan terima kasih sudah dibentuk posko, tapi secara detail untuk laporan, melaporkan bahwa orang hilang, belum ada," ujar Wira.

Polda Metro Jaya kini telah membentuk tim gabungan khusus untuk melakukan pencarian, sementara pemerintah pusat terus memantau perkembangannya.

"Kami juga sudah melakukan koordinasi hari ini untuk meng-follow up mereka yang sampai hari ini disangka hilang itu mudah-mudahan bisa ditemukan segera," tutur Yusril.

Load More