- Pemprov DKI akan menyiapkan lapangan kerja dengan menggunakan APBD menjadi strategi penting.
- Kebijakan ini tidak cukup menjawab kompleksitas masalah pengangguran di Jakarta.
- Pemprov bisa langsung mengumumkan program padat karya itu secara terbuka agar masyarakat tahu dan dapat ikut serta.
Suara.com - Pengamat tata kota, Yayat Supriatna, menilai langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan menyiapkan lapangan kerja dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi strategi penting.
Namun, ia menekankan kalau kebijakan ini tidak cukup menjawab kompleksitas masalah pengangguran di Jakarta yang kian padat dengan arus urbanisasi.
Menurut Yayat, program rekrutmen tenaga kerja yang dibiayai APBD harus jelas menyasar warga Jakarta sendiri.
Ia mengingatkan agar peluang kerja itu tidak justru diisi oleh masyarakat pendatang baru.
"Kalau menyangkut masalah rekrutmen supaya tidak diisi mereka dari luar, misalnya mereka yang daftar harus ber-KTP DKI, masa domisili misalnya harus lebih dari lima tahun. Jangan tiba-tiba ada masyarakat baru bikin KTP DKI,” kata Yayat kepada Suara.com, dihubungi Selasa (16/9/2025).
"Minimal akamsi atau tinggal di wilayah di mana pekerjaan itu ada dan minimal sudah lima tahun bisa ikut terlibat," katanya menambahkan.
Ia juga mendorong Pemprov DKI menyusun daftar pemuda pengangguran secara lebih rinci agar program bisa tepat sasaran. Serta dilihat juga latar belakang pendidikan hingga status perkawinannya.
Dalam skema rekrutmen padat karya, Yayat menyarankan adanya kelompok prioritas.
“Kalau ada rekrutmen padat karya, misalnya satu diprioritaskan kelompok usia 20–40. Kedua kepala rumah tangga, atau ketiga kelompok prioritas yang perlu dapat bantuan atau untuk mereka yang memang sedang punya hal-hal penting lainnya,” sarannya.
Baca Juga: Dana RT/RW Tidak Jadi Naik 2x Lipat, Wagub Jakarta Rano Karno Buka Suara!
Yayat menambahkan, Pemprov DKI bisa langsung mengumumkan program padat karya itu secara terbuka agar masyarakat tahu dan dapat ikut serta.
Perintah Pramono
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meminta agar ada sebagian alokasi APBD difokuskan untuk menciptakan lapangan kerja sebagai cara menekan angka pengangguran.
Anggaran APBD Jakarta tahun 2025 sebesar sekitar Rp 91,86 triliun. Tahun depan dipastikan naik APBD 2026 menjadi sekitar Rp 95,35 triliun, meningkat sekitar 3,80 persen dibanding 2025.
Berita Terkait
-
Gubernur Pramono Anung Patok APBD 2026 Capai Rp95,35 Triliun, Ini Alokasinya
-
PSI Endus 'Rencana Tilap' Anggaran Pengadaan Barang: Proyektor Rp158 Juta, Server Rp1,7 M
-
Gubernur Pramono Anung Ngeles, Janji Naik 100 Persen Dana RT/RW, Kok Jadi 25 Persen?
-
Gubernur Jakarta 'Ngeles' Soal Dana RT/RW, Janji Manis Kampanye Terancam Pahit
-
Dana RT/RW Tidak Jadi Naik 2x Lipat, Wagub Jakarta Rano Karno Buka Suara!
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI