- Dian Hunafa, seorang beauty vlogger yang juga alumni MDIS Singapura, membela keaslian ijazah Gibran
- Ia menjelaskan bahwa MDIS adalah kampus mitra yang bekerja sama dengan universitas luar negeri
- Dian mengklarifikasi bahwa gelar Bachelor of Science (BSc) untuk jurusan marketing adalah sah
Suara.com - Di tengah derasnya tudingan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, seorang beauty content creator tak terduga muncul memberikan pembelaan sengit. Dia adalah Dian Hunafa, sosok di balik akun TikTok @fearlessbarb, yang ternyata merupakan rekan satu almamater Gibran di Management Development Institute of Singapore (MDIS).
Sebuah video lama miliknya kembali viral, di mana ia dengan tegas menyuarakan kegeramannya atas tuduhan yang menurutnya tidak hanya menyerang Gibran, tetapi juga seluruh alumni MDIS, termasuk dirinya.
Baginya, tudingan itu adalah sebuah penghinaan terhadap almamater yang ia banggakan.
Merasa ikut tersinggung, Dian tidak tinggal diam. Ia merasa perlu meluruskan informasi yang simpang siur karena ia memegang kualifikasi yang sama.
“Kami memegang ijazah dari kampus luar negeri. Karena memang MDIS punya kerjasama sama beberapa kampus di Inggris,” ucap Dian dalam videonya.
“Nah, aku sakit hati juga dong. Dibilang ijazah dia palsu, sedangkan aku juga punya ijazah yang sama gitu," sambungnya.
Kegeramannya timbul karena video lamanya justru dipelintir oleh sebagian pihak untuk memperkuat narasi ijazah palsu, Dian akhirnya mengunggah video baru berdurasi lebih dari 9 menit pada 17 September lalu.
Dalam video tersebut, ia memberikan "kuliah singkat" yang membongkar tuntas sistem pendidikan di Singapura untuk mematahkan semua tuduhan.
Dian menjelaskan bahwa MDIS adalah kampus swasta di Singapura yang tidak bisa mengeluarkan ijazah S1 sendiri. Oleh karena itu, mereka wajib bermitra dengan universitas dari luar negeri.
Inilah jawaban mengapa Gibran berkuliah di Singapura namun menerima ijazah dari University of Bradford, Inggris, salah satu mitra MDIS.
Baca Juga: Manuver Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan Maharani Bereaksi Dingin: Pemilu Masih Jauh
Lebih jauh, Dian juga menguliti perdebatan soal gelar Bachelor of Science (BSc) yang diraih Gibran untuk jurusan marketing, yang oleh sebagian pihak dianggap janggal. Menurutnya, hal ini sangat wajar di sistem pendidikan internasional.
“Jadi, marketing itu terbagi jadi dua. Marketing yang lebih ke strategi, lebih ke komunikasi, itu dia gelarnya BA, Bachelor of Arts,” jelasnya.
“Tapi marketing yang lebih ke ekonomi, statistik, atau ilmu-ilmu pastinya, itu lebih ke Bachelor of Science," katanya.
Informasi ini, kata Dian, bisa dengan mudah diverifikasi langsung melalui situs resmi universitas. Ia menegaskan bahwa perbedaan gelar tersebut murni karena fokus modul dan kurikulum yang diambil.
Untuk memperkuat argumennya, Dian menyinggung betapa ketatnya regulasi pendidikan dan imigrasi di Singapura. Ia menyebut aturan student pass (visa pelajar) yang bisa dicabut jika mahasiswa absen lebih dari 10%.
“Bayangkan saja, urusan absen saja dijaga seketat itu, apalagi soal ijazah. Mustahil ada ruang untuk menerbitkan ijazah palsu di Singapura,” tegasnya.
Penjelasan logis dan mendetail dari Dian Hunafa ini menjadi tamparan keras bagi narasi yang terus diembuskan oleh sejumlah pihak.
Sebelumnya, Gibran sendiri telah menunjukkan bukti ijazahnya yang sudah dilegalisir oleh Kemenristekdikti dan dinyatakan setara dengan S1 di Indonesia, namun serangan tak kunjung berhenti.
Tag
Berita Terkait
-
Respons 'Santai' Nasdem Soal Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
-
Manuver Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan Maharani Bereaksi Dingin: Pemilu Masih Jauh
-
Roy Suryo Gebrak Meja: Sebut KPU 'Komisi Fufufafa' Lindungi Gibran, Ancam Gugurkan Jabatan Wapres
-
Lulusan MDIS Singapura, Ini Alasan Ijazah Gibran Diterbitkan Kampus dari Inggris
-
Heboh Bimbel Sydney Disetarakan SMK, Rismon Desak Gibran Mundur: Kemendikdasmen Ngawur!
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
Terkini
-
Ganti Haluan Ekonomi, Presiden Prabowo Disebut Pilih 'Guns and Butter' untuk Indonesia
-
Resmikan Kampus di Jakut, Pramono Anung Ultimatum Anak Buah Tak Persulit Perizinan
-
KPK Periksa Maraton Biro Travel Haji, Dalami Praktik Jual Beli Kuota Antar-Agensi
-
KPK Bongkar Pemufakatan Jahat dalam Proyek Jalur KA, Bupati Pati Diduga Terima Fee
-
Respons 'Santai' Nasdem Soal Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
-
Sinyal dari Istana, Kementerian BUMN Bakal 'Turun Kasta' Jadi Badan, Nasib ASN di Ujung Tanduk?
-
Tim Reformasi Polri Segera Dibentuk, Mensesneg Sebut Nama Mahfud MD dan Mantan Kapolri
-
Lisa Batal Hadir Mediasi Gegara Badan 'Greges', Kuasa Hukum: Bukan karena Ridwan Kamil!
-
Manuver Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan Maharani Bereaksi Dingin: Pemilu Masih Jauh
-
Nasaruddin Umar Beri Pesan Tegas ke Pejabat Kemenag: Hentikan Pegawai Jangan Seenaknya!