-
Video tarian Dolalak di acara Maulid Nabi 2025 viral, menuai kecaman karena dianggap tak pantas dan mencoreng kesucian perayaan.
-
Warganet ramai mengkritik penampilan penari dengan kostum terbuka dan keikutsertaan pria berjoget di atas panggung.
-
Peristiwa ini memicu debat soal batas ekspresi budaya versus penghormatan nilai agama dalam acara sakral.
Suara.com - Jagat maya kembali dihebohkan oleh sebuah video viral yang menampilkan pemandangan tak biasa di atas panggung acara keagamaan.
Sebuah perayaan yang seharusnya khidmat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW berubah menjadi arena perdebatan sengit setelah diisi dengan penampilan tarian Dolalak yang dinilai tidak pantas oleh sebagian besar warganet.
Dalam video yang beredar luas, tampak sebuah panggung dengan spanduk besar bertuliskan "Pengajian Umum Dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad Tahun 2025 Masehi".
Namun, alih-alih diisi dengan ceramah atau lantunan salawat yang syahdu, panggung tersebut justru diramaikan oleh sekelompok penari wanita yang mengenakan kostum berwarna cerah dan cukup terbuka.
Para penari yang disebut sebagai penari Dolalak itu tampak asyik berjoget dengan gerakan energik diiringi musik yang hingar bingar.
Suasana semakin riuh ketika beberapa pria, termasuk seorang yang mengenakan seragam loreng TNI, ikut naik ke panggung dan berjoget bersama para penari.
Pemandangan ini sontak memicu reaksi keras dari publik yang menyaksikannya.
Bagi banyak warganet, pertunjukan tersebut dianggap telah mencoreng kesucian acara Maulid Nabi.
Kolom komentar di berbagai platform media sosial pun dibanjiri kecaman dan kritik pedas.
Baca Juga: Sempat Marah-Marah, Perseteruan Lucinta Luna dan Traveloka Berujung Manis
Warganet menilai tarian dan pakaian para penari sama sekali tidak mencerminkan adab dan esensi dari sebuah perayaan hari besar Islam.
"Ini mah jatuhnya penghinaan sekarang apa-apa dijogetin nggak tahu tempat," tulis seorang pengguna media sosial dengan nada geram.
Kritik serupa juga datang dari warganet lain yang mempertanyakan kelayakan acara tersebut.
"Ini termasuk pencemaran nggak?," tanyanya.
Perdebatan bahkan merambah ke ranah teologis.
"Sudah dibilang bid'ah malah ngatain wahabi, itulah sebabnya bid'ah dilarang karena bid'ah tidak memiliki batas sampai mana semua hal bisa dilakukan dalam bid'ah," terang seorang warganet, menyoroti bahaya inovasi dalam ibadah yang dianggap bisa melenceng jauh dari ajaran asli.
Berita Terkait
-
Kritik 'Tot-Tot Wuk-Wuk' Menggema, Legislator Minta Polisi Tegas
-
Sempat Marah-Marah, Perseteruan Lucinta Luna dan Traveloka Berujung Manis
-
Momen Kocak Bule Nikahi Gadis Jawa, Niat Hati Cium Tangan Ibunya Malah Caranya Bikin Geli
-
Viral Lubang Raksasa Telan Truk dan Rumah Sakit di Bangkok Thailand, MRT Terancam
-
Foto Viral Bayi Dikelilingi Ratusan Suntikan, Jadi Saksi Bisu Perjuangan Ibu Buat Hamil
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Panduan Lengkap Daftar Antrian Pangan Bersubsidi Pasar Jaya 2025: Syarat dan Caranya
-
Indonesia Gebrak Panggung Dunia di COP30 Brasil, Siap Pimpin Pasar Karbon Global
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap