- Presiden Prabowo Subianto berlayar dengan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk melakukan Presidential Inspection jelang HUT ke-80 TNI.
- TNI AL menurunkan 51 kapal perang, pasukan khusus laut, dan alutsista modern, termasuk fregat, korvet, kapal selam, serta KRI Brawijaya-320 sebagai pemimpin parade.
- Pameran kekuatan juga melibatkan pesawat Penerbal, drone UAV, serta tembakan meriam dan roket MLRS RM-70 Grad di Teluk Jakarta.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto melakukan Presidential Inspection di Teluk Jakarta, menjelang HUT ke-80 TNI. Prabowo berlayar menggunakan Kapal Markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Presidential Inspection dilakukan saat TNI AL melaksanakan Sailing Pass untuk unjuk kemampuan alutsista TNI AL menjelang HUT ke-80 TNI.
Pantauan Suara.com, iring-iringan mobil kepresidenan Prabowo tiba di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) pukul 09.59 WIB. Presiden mendapat penghormatan terlebih dahulu sebelum naik ke Kapal Markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Tampak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kepala Staf Angmatan Laut Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mendampingi Prabowo saat menuju naik ke Kapal Markas.
Rencananya, puluhan kapal perang akan berlayar dan menunjukkan kemampuan maritimnya di hadapan kepala negara.
Kapal perang terbesar di Asia Tenggara, KRI Brawijaya-320 memimpin acara parade kapal perang di Teluk Jakarta.
Diketahui, TNI AL mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) serta 51 unsur kapal perang yang terdiri dari 6 fregat, 10 korvet, 2 kapal selam, 3 Kapal LST dan LPD, 16 kapal cepat, 2 kapal ranjau, 6 kapal patroli, 4 kapal bantu dan 2 kapal latih taruna AAL, yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.
Sementara unsur kapal dari kedinasan lain, seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan juga turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL.
TNI AL turut memamerkan kekuatan Penerbangan Angkatan Laut (Penerbal) dengan menerbangkan sejumlah pesawat udara, antara lain Bonanza, Piper, CN-235, Cassa NC-212, Heli Bell-412, serta Heli Panther serta 3 Unmanned Areial Vehicle (UAV) berupa drone nirawak.
Baca Juga: Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
Meriam kapal perang ditembakkan, semisal RBU-6000 anti kapal selam, serta tembakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) RM-70 Grad yang on board di KRI Teluk Amboina-503.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta
-
SAS Institute Minta Program MBG Terus Dijalankan Meski Tuai Kontroversi: Ini Misi Peradaban!