-
Pakar sebut PSI blunder sembunyikan nama 'Bapak J'.
-
Strategi ini merugikan citra PSI sebagai partai anak muda.
-
Nilai jual Kaesang rendah, harusnya ditutupi oleh Jokowi.
Suara.com - Strategi 'misterius' Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terkait sosok Ketua Dewan Pembina mereka menuai kritik tajam.
Pengamat Komunikasi Politik, M Jamiluddin Ritonga menilai keengganan PSI mempublikasikan nama tersebut—yang santer diisukan adalah Joko Widodo—merupakan sebuah blunder marketing yang fatal.
"Bila memang Jokowi yang menjadi Ketua Dewan Pembina, tentu aneh bila hingga saat ini belum dipublis. Apalagi posisi Ketua Dewan Pembina sangat sentral di partai politik," ujar Jamiluddin, Jumat (3/10/2025).
Ia menegaskan bahwa secara politis, tidak ada keuntungan sama sekali bagi PSI untuk merahasiakan nama penting tersebut.
Sebaliknya, tindakan merahasiakan nama Ketua Dewan Pembina justru berpotensi besar merusak citra PSI di mata publik.
"Dengan cara ini PSI justru akan dinilai sebagai partai tertutup," katanya.
Di tengah tuntutan masyarakat akan transparansi, label 'partai tertutup' diyakini tidak akan mendapat tempat.
Apalagi, sebagai partai yang mengklaim sebagai representasi anak muda, PSI seharusnya tampil lebih terbuka.
"PSI sebagai partai anak muda justru akan semakin tidak dianggap oleh masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
Lebih jauh, Jamiluddin menekankan bahwa sebagai partai yang tergolong "gurem" atau kecil, PSI seharusnya memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan daya tarik politiknya.
"Apalagi PSI hanya partai gurem, seharusnya sejak awal sudah mengumumkan ketua dewan pembinanya," kata Jamiluddin.
Menurutnya, pengumuman dini tersebut akan memungkinkan masyarakat untuk menilai 'nilai jual' PSI secara keseluruhan.
Jamiluddin juga menyoroti pengumuman Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang dinilainya memiliki 'nilai jual yang sangat rendah' di mata politik.
"Sayangnya, PSI hanya mengumumkan Ketua Umum dan pengurus PSI. Celakanya Ketua Umumnya hanya Kaesang Pangarep yang nilai jualnya sangat rendah," tegasnya.
Ia berpendapat bahwa kelemahan ini sebenarnya bisa ditutupi jika PSI mengumumkan Ketua Dewan Pembinanya secara bersamaan dengan pengurus lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka
-
Genjot Skrining Tuberkulosis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya