News / Nasional
Senin, 06 Oktober 2025 | 21:00 WIB
Polda Jatim merilis data korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoadjo yang berhasil diidentifikasi di RS Bhayangkara, di Surabaya, Senin malam (6/10/2025). ANTARA/Willi Irawan
Baca 10 detik
  • Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah santri korban tragedi Ponpes Al Khoziny
  • Korban berasal dari berbagai daerah, termasuk Bangkalan, Surabaya, Bekasi, Semarang, dan Sampang
  • Salah satu korban, Moh Dafin (13) asal Semarang, ditemukan dalam kondisi tubuh terpisah

Suara.com - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah santri yang menjadi korban dalam tragedi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo. Proses identifikasi yang rumit ini membawa secercah kepastian bagi keluarga yang menanti kabar orang-orang terkasih mereka.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) M Khusnan, mengonfirmasi perkembangan terbaru ini dalam sebuah pernyataan resmi.

“Tim DVI Polda Jatim telah melaksanakan identifikasi terhadap delapan kantong jenazah yang terdiri dari tujuh jenazah dan satu body part. Dari delapan kantong tersebut, tujuh di antaranya cocok dengan nomor antemortem,” kata Kombes Pol M Khusnan di Surabaya, Senin (6/10/2025) malam.

Para korban yang berhasil dikenali berasal dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur hingga Bekasi dan Semarang, menunjukkan jangkauan luas dari ponpes tersebut.

Berikut adalah data ketujuh korban yang telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI:

  1. Moh. Royhan Mustofa (17) asal Jl KH. Syadhali, Makhdi, RT 1, RW 2, Kelurahan Banyuayuh, Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.
  2. Abdul Fattah (18) asal Asem Manunggal.
  3. Wasiyur Rohib (17) asal Jl. Gayungan 8 Gg Mawar 14/53 Surabaya, Jawa Timur.
  4. Muhammad Aziz Pratama Yudistira (16) asal KP. Pulo Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
  5. Moh Dafin (13) asal Jl Banowati Selatan 11/20, RT 007, RW 001, Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah.
  6. Muhammad Ali Rahbini (19) asal Dusun Plasah, Birem, Tambelang, Sampang, Jawa Timur.
  7. Sulaiman Hadi (15) asal Morleke, Kolla Modung, Bangkalan, Jawa Timur.

Dalam proses identifikasi, tim menemukan fakta pilu mengenai salah satu korban termuda, Moh Dafin. Khusnan menjelaskan bahwa dua kantong jenazah dengan nomor PM RSB B033 dan B034 ternyata merupakan bagian tubuh dari santri berusia 13 tahun tersebut. Kecocokan dipastikan setelah proses rekonsiliasi data postmortem dengan data antemortem dari keluarga.

Kondisi jenazah yang tidak utuh menjadi tantangan utama bagi tim. Kabid DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Kombes Pol Wahju Hadijati, membenarkan hal ini.

"Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya, namun hasil pencocokan memastikan itu satu orang,” ujar Wahju Hadijati sebagaimana dilansir Antara.

Dengan tambahan tujuh jenazah ini, total korban yang telah berhasil diidentifikasi mencapai 17 orang dari total 59 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim. Proses identifikasi untuk korban lainnya masih terus berlanjut.

Baca Juga: BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025

Load More