- KPK terancam diadukan ke DPR jika tidak segera mengembalikan aset milik wanita bernama Linda Susanti
- Wanita ini mengaku jika aset yang disita KPK mencapai Rp600 miliar
- Aset itu diklaim bukan berasal dari praktik korupsi, melainkan warisan dari keluarganya
Suara.com - Wanita bernama Linda Susanti mengaku akan melapor ke DPR RI jika KPK tidak juga mengembalikan aset milik keluarganya yang diduga mencapai Rp600 miliar. Pasalnya, aset yang disita KPK itu dianggap tidak berkaitan dengan kasus suap dan pencucian uang yang melibatkan mantan Sekretaris Mahkamah Agung Hasbi Hasan.
Permintaan aset itu disampaikan Linda lewat pengacaranya, Deolipa Yumara. Menurutnya, aset yang disita KPK itu bukan berasal dari praktik korupsi, tetapi adalah warisan dari orang tua kliennya.
“Jadi kami berharap KPK mengatensi ini mengingat kepentingan pribadi dari Ibu Linda dan keluarganya, di mana aset tersebut adalah milik mereka dan akan dipakai untuk kepentingan keluarga,” bebernya ditulis pada Jumat (10/10/2025).
Aset yang diminta Linda kepada KPK disebut berupa emas batangan, sertifikat tanah dan uang pecahan dolar Singapura senilai 45 juta SGD. Diduga total aset milik Linda yang disita KPK ditaksir sebesar Rp600 miliar.
Dia mengaku kleinnya sudah berkali-kali bersurat kepada KPK agar aset kliennya itu bisa dikembalikan. Lantaran merasa permohonannya tidak digubris, dia mengaku bakal mengadukan hal ini ke DPR RI.
“Kalau enggak, dalam satu bulan atau paling enggak dua minggu ke depan enggak ada respons juga, kami akan mengadukan ini ke DPR,” ungkapnya.
Tak hanya ke DPR, dia juga mengancam akan mengadukan masalah ini ke polisi jika KPK tidak segera mengembalikan aset milik kliennya.
“Dan kalau enggak ada respons juga, ini kita mungkin menduga ada penggelapan di dalam sini terhadap aset-aset Ibu ini kan. Jadi kita bisa laporkan ini kepada pihak kepolisian, ke Mabes Polri, kalau ada dugaan penggelapan terhadap asetnya Ibu ini," ujarnya.
Terkait adanya penyitaan itu, Linda pun angkat bicara soal aset-aset tersebut. Dia menyangkal jika seluruh aset yang disita KPK berasal dari praktik korupsi. Dia mengaku seluruh aset itu adalah milik orang tuanya.
Baca Juga: Tak Ada Larangan, Gibran Justru Bersyukur Roy Suryo dkk Ziarah ke Kuburan Keluarga Jokowi, Mengapa?
“Aset warisan resmi dari orang tua saya dari Australia, dan saya pribadi sudah memberikan bukti-bukti dokumen secara resmi kepada penyidik,” ungkap Linda.
Dia juga mengaku surat permintaan pengembalian aset yang dilayangkan kepada KPK tidak pernah digubris. Tak hanya itu, Linda juga mengaku jika ada sejumlah oknum di KPK yang diduga sengaja memblokir nomor pribadinya.
“Bahkan saya bicara langsung katanya ini oknum, oknum, oknum. Tapi ya saya ingin sebetulnya kejelasan gitu kan, ingin kepastian hukum gitu kan. Dan diinformasikan katanya saya tidak ada keterkaitan dengan Hasbi Hasan dan saya pun tidak akan menjadi saksi,” bebernya.
Berita Terkait
-
Tak Ada Larangan, Gibran Justru Bersyukur Roy Suryo dkk Ziarah ke Kuburan Keluarga Jokowi, Mengapa?
-
Kasus Ammar Zoni, DPR Sentil Rutan Salemba: Lapas Mestinya Bina Napi bukan Sarang Narkoba!
-
4 Babak Kasus Narkoba Ammar Zoni: Kini Dijerat Pasal Berlapis dan Terancam Hukuman Mati!
-
Ammar Zoni jadi Bandar di Penjara, DPR: Petugas Lapas Harus Dihukum Berat jika Terbukti Kongkalikong
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN