- Menko Pangan RI, Zulkifli Hasan, mengapresiasi program ketahanan pangan PNM
- Program PNM terbukti berdampak pada peningkatan gizi dan pendapatan masyarakat
- Sinergi antara pemerintah dan PNM memperkuat ketahanan pangan nasional
Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Rumah Pangan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kopeng, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli ikut serta memanen brokoli dan meninjau program ayam petelur, bagian dari inisiatif ketahanan pangan yang dijalankan oleh PNM bersama nasabah program UlaMM dan Mekaar.
Kunjungan Menko Pangan RI diterima langsung oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan meninjau usaha grosir dan ritel milik nasabah binaan PNM, dilanjutkan ke rumah pembibitan sayur, panen brokoli, serta menghadiri pertemuan kelompok mingguan (PKM) yang menjadi wadah pembinaan rutin bagi jutaan perempuan pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah PNM yang dianggap berhasil membantu masyarakat desa membangun ketahanan pangan secara mandiri.
“Saya terima kasih ke PNM karena sudah membantu ketahanan pangan di daerah-daerah, terutama di desa. Saya yakin masa depan ibu-ibu akan cerah apalagi dengan program ayam petelur ini,” ujar Zulkifli.
“Apalagi nanti ada program MBG dari Presiden, jadi usaha ayam petelur ini pasti akan berkembang pesat,” tambahnya.
Program Rumah Pangan PNM merupakan bentuk nyata dukungan terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025 tentang percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional.
Melalui program ini, PNM tak hanya menyalurkan modal usaha, tetapi juga memberikan pendampingan dan edukasi gizi keluarga.
Baca Juga: Keracunan MBG Merajalela, Masyarakat Dukung Lanjut namun Bersyarat
Berdasarkan survei internal PNM pada September 2025, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola makan mereka menjadi lebih bergizi setelah mengikuti program tersebut.
Selain itu, peserta juga mengalami peningkatan pendapatan harian sebesar Rp50.000 hingga Rp150.000 per bulan, berkat hasil produksi telur dari program ayam petelur.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyambut positif dukungan pemerintah terhadap program ini.
“Mungkin ini kontribusi kecil dari PNM. Kami mulai dari kebutuhan masyarakat sekitar, dan ke depan akan memperluas hingga memenuhi kebutuhan pasar nasional,” ujar Arief.
“Apalagi tadi Pak Menko menyebut akan ada 82,9 juta penerima program MBG yang perlu disuplai, ini peluang besar bagi usaha mikro binaan kami,” tambahnya.
PNM menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak berhenti pada pembiayaan usaha, tetapi juga pada penguatan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga.
Berita Terkait
-
Keracunan MBG Merajalela, Masyarakat Dukung Lanjut namun Bersyarat
-
Ungkap Alasan MBG Tak Disalurkan Berbentuk Uang Tunai, Kapala BGN: Nanti Disalahgunakan
-
Gebrakan Gibran di Tangerang: Tanam Jagung Pakai Traktor, Minta Bulog Inovasi Demi Swasembada
-
Menteri Zulhas Sebut Aman, Dokter Farhan Ingatkan Risiko Kanker dari Udang Terkontaminasi Cesium-137
-
Marak Kasus Keracunan, MBG Tetap Berlanjut, Janji Fokus Sempurnakan Perpres Tata Kelola
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN