- Basarnas mengerahkan Kapal Negara (KN) SAR 104 Kamajaya untuk melakukan pencarian.
- Kapal ambulans yang baru saja selesai dibuat ini bertolak dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang.
- Hingga saat ini, kapal yang mengangkut tiga penumpang belum juga tiba di tujuan.
Suara.com - Kapal ambulans laut dikabarkan hilang kontak di perairan Selat Makassar. Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Makassar langsung mengerahkan armada andalannya, Kapal Negara (KN) SAR 104 Kamajaya, untuk menyisir setiap jengkal laut di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan.
"Tim Rescue KPP Makassar bersama dengan potensi SAR masih melakukan pencarian terhadap keberadaan kapal ambulans tersebut," tegas Kepala Kantor Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, dalam keterangan videonya yang diterima Rabu (15/10/2025).
Kisah ini bermula pada Senin, 13 Oktober 2025. Kapal ambulans yang baru saja selesai dibuat ini bertolak dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang.
Estimasi perjalanan yang seharusnya hanya delapan jam berubah menjadi penantian cemas.
Hingga saat ini, kapal yang mengangkut tiga penumpang—Muhammad Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60), ketiganya warga Pulau Tinggalungan—belum juga tiba di tujuan.
Kontak terakhir dengan mereka terputus di tengah luasnya Selat Makassar, meninggalkan tanda tanya besar.
Demi menembus misteri ini dan menemukan titik terang, Basarnas Makassar mengambil langkah serius. KN SAR 104 Kamajaya, kapal kebanggaan Basarnas, telah diberangkatkan untuk melakukan pencarian.
Dengan personil Basarnas, potensi SAR, dan kru kapal yang berpengalaman, mereka kini tengah berpacu dengan waktu. Jarak tempuh 100 Nautical Mil (NM) dengan kecepatan 12 knot diperkirakan akan ditempuh dalam waktu kurang lebih delapan jam.
"Semoga kapal ambulans yang hilang kontak dan penumpangnya dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat walafiat," harap Arif. (Antara)
Baca Juga: Misteri Selat Makassar: Kapal Ambulans Hilang Kontak dengan 3 Warga Pangkep!
Berita Terkait
-
Misteri Selat Makassar: Kapal Ambulans Hilang Kontak dengan 3 Warga Pangkep!
-
Temuan 'Harta Karun' 5 Triliun Kaki Kubik di Selat Makassar Bikin Menteri Bahlil Geregetan
-
Persekutuan Berdarah: Sultan Kutai dan Raja Wajo Bersatu Lawan VOC, Apa yang Terjadi di Selat Makassar?
-
Syafyudin Yusuf: Mantan 'Pemburu Liar' yang Dulu merusak, kini Membantu Rehabilitasi Karang
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
PSI Partai Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi 'Bapak J' Cuma Jualan Nama Jokowi-Kaesang
-
Suara Ibu Indonesia Tolak Militer Masuk Dapur MBG: Tugas Mereka Bukan Urusi Gizi Anak Sekolah!
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Desak Permintaan Maaf Disiarkan Seminggu, PWNU DKI Tebar Ancaman Ini jika Trans7 Tak Penuhi Tuntutan
-
Indef: Sentimen Negatif Terhadap BGN Negatif Sekali, dalam Etika Pejabatnya Sudah Harus Mundur
-
2 Wanita jadi Korban, Kronologi Mengerikan Ledakan Dahsyat di Cengkareng, Regulator Gas Biang Kerok?
-
Terekam CCTV! Detik-detik Tabung Gas 12 Kg Meledak di Cengkareng, Rumah Hancur, 2 Terluka
-
Respons Cepat Dedi Mulyadi Atas Protes Viral Rieke Diah Pitaloka Soal Jalan Hancur di Cikidang
-
Analis Politik 'Roasting' PSI: Gimmick 'Bapak J' Cuma Tanda Partai Lemah dan Miskin Gagasan
-
Minta Maaf Usai Viral, Legislator Dheninda Chaerunnisa Bantah Cibir Pendemo: Ya Allah, Buat Apa?