News / Nasional
Senin, 20 Oktober 2025 | 13:31 WIB
Presiden Prabowo Subianto bersama Setkab Letkol Teddy Indra Wijaya dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin di Kejaksaan Agung (Kejagung), Senin (20/10/2025). [Suara.com/Faqih]
Baca 10 detik
  • Presiden Prabowo ultimatum keras jaksa dan polisi.

  • Ia peringatkan agar tidak ada lagi kriminalisasi.

  • Terutama terhadap rakyat kecil yang hidupnya sudah susah.

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ultimatum keras kepada Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Ia secara terbuka memperingatkan kedua institusi penegak hukum tersebut untuk tidak lagi melakukan kriminalisasi dengan alasan apapun, terutama terhadap rakyat kecil.

Peringatan tegas ini disampaikan Prabowo saat menghadiri acara di markas besar Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Ia menekankan bahwa pemerintahannya tidak ingin menciptakan masalah yang tidak perlu.

"Kita tidak ingin mencari-cari masalah, saya ingatkan terus kejaksaan, kepolisian jangan kriminalisasi sesuatu yang tidak ada untuk motivasi apapun," kata Prabowo.

'Koreksi Diri'

Secara spesifik, Prabowo menyoroti Kejaksaan Agung dan mengakui telah menerima laporan langsung mengenai ulah oknum jaksa di daerah.

Ia juga meminta institusi tersebut untuk segera berbenah.

"Ini saya ingatkan karena juga kejaksaan termasuk lembaga yang harus koreksi diri juga, di antara jaksa-jaksa di daerah-daerah saya dapat laporan, kita semua merasakan ada juga yang lakukan praktik-praktik yang mungkin tidak benar atau kurang benar ya," kata Prabowo.

Baca Juga: Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan

Jangan Menargetkan Rakyat Kecil

Prabowo kembali mewanti-wanti agar aparat tidak menjadikan rakyat kecil sebagai target empuk untuk mencari-cari perkara.

Menurutnya, kehidupan mereka sudah cukup sulit tanpa harus dibebani oleh tindakan aparat yang tidak adil.

"Jangan mencari-cari perkara apalagi terhadap orang kecil. Ya. Orang-orang kecil, orang lemah itu hidupnya sudah sangat susah. Jangan diperberat oleh mencari-cari hal yang tidak perlu dicari," kata Prabowo.

Load More