News / Metropolitan
Selasa, 21 Oktober 2025 | 13:32 WIB
Ilustrasi--Polisi Usut Kasus Keracunan Massal di NTB: Siswa Mendadak Muntah hingga Mual usai Santap MBG
Baca 10 detik
  • Kasus keracunan massal siswa di NTB kini sedang diusut oleh polisi
  • Dari pemeriksaan sementara, para siswa mengalami muntah hingga mual usai santap MBG. 
  • Dalam kasus ini, polisi sudah mengambil sampel makanan di dapur MBG dan kini sedang diteliti. 

Suara.com - Kasus keracunan massal siswa di beberapa sekolah kawasan Pringgabaya, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini sedang diusut polisi. Diduga para siswa itu keracunan massal usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG), beberapa waktu lalu. 

Kasat Reskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk mengecek kondisi siswa yang kini masih dirawat di rumah sakit.

"Kasus dugaan keracunan ini kami atensi. Hari ini anggota sedang cek kondisi pasien yang ada di Puskesmas Batuyang," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (21/10/2025). 

Ia mengatakan hasil pengecekan kepada pasien bahwa benar pasien mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari MBG.

"Setelah mengonsumsi MBG, pasien tiba-tiba muntah dan mual-mual," katanya.

Orang tua pasien yang melihat anaknya muntah, menurut Dharma, langsung membawa ke puskesmas. Setelah tiba di puskesmas, kemudian bukan hanya satu atau dua orang anak - anak dari sekolah yang sama datang ke puskesmas, tetapi puluhan anak langsung mendapatkan perawatan dari puskesmas.

"Sejak kejadian itu, sudah kita mengumpulkan keterangan dari pihak pasien," ujarnya.

Dengan adanya keterangan dari pasien ini lanjutnya, kemudian pihaknya akan melakukan pengecekan kepada dapur yang ada di Lombok Timur.

"Kemarin kita sudah turun cek ke dapur untuk mengambil sampel dan melakukan penyelidikan," katanya.

Baca Juga: Mahasiswa Unud Pembully Timothy Minta Maaf, Ekspresi Calista Amore Disorot: Calon Dokter Begini?

Sebelumnya, sejumlah siswa di beberapa sekolah di Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, mengalami gejala mual, muntah, dan diare diduga setelah mengonsumsi makanan dari program MBG (17/10).

Akibat kejadian tersebut, beberapa siswa terpaksa dilarikan ke Puskesmas Batuyang untuk mendapatkan perawatan medis. Sebagian di antaranya bahkan sempat menjalani infus karena kondisi tubuh yang lemah.

Kepala Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Berbagi Mulia Pringgabaya, Eka Suryana, Sabtu, membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pengecekan langsung di lapangan.

“Kami masih melakukan pendataan dan belum bisa memastikan jumlah pasti berapa siswa yang terdampak,” ujarnya.

Load More