- Desa Tanjung Burung di pesisir Tangerang kini tak lagi identik dengan tumpukan sampah di bantaran Sungai Cisadane
- Kebiasaan ini lahir dari kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan secara kolaboratif
- Kini, sampah plastik, logam, kertas, hingga kayu yang dulu berserakan di bantaran sungai, sudah berubah bentuk menjadi kerajinan tangan dan perabot rumah tangga
Suara.com - Desa Tanjung Burung di pesisir Tangerang kini tak lagi identik dengan tumpukan sampah di bantaran Sungai Cisadane. Wajah desa itu perlahan berubah berkat kebiasaan baru warganya yang kini aktif mengelola dan mendaur ulang sampah melalui Bank Sampah.
Kebiasaan ini lahir dari kegiatan bersih-bersih sungai yang dilakukan secara kolaboratif. Para relawan turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan, memilah, dan mengolah sampah yang selama ini mencemari aliran sungai. Dari situ, kesadaran warga mulai tumbuh untuk memperlakukan sampah bukan lagi sebagai kotoran, melainkan sumber daya.
“Awalnya kami pikir sampah itu cuma kotoran yang harus dibuang, tapi ternyata bisa jadi sumber rezeki kalau dikelola,” kata relawan muda bernama Siti Rahma, sambil memegang karung berisi botol plastik. Ia bersama teman-temannya rutin datang untuk memberi contoh langsung kepada warga sekitar.
Kini, sampah plastik, logam, kertas, hingga kayu yang dulu berserakan di bantaran sungai, sudah berubah bentuk menjadi kerajinan tangan dan perabot rumah tangga. Sebagian hasil daur ulang itu juga dijual kembali, menambah penghasilan bagi keluarga di sekitar sungai.
Kegiatan ini bukan hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tapi juga pada cara pandang masyarakat terhadap sampah. Warga yang dulunya terbiasa membakar limbah di halaman, kini mulai memilah dan menabung sampah ke Bank Sampah yang hadir di tengah desa.
Perubahan itu berjalan perlahan namun konsisten. Setiap pekan, warga membawa botol plastik, kertas bekas, atau logam sisa untuk ditimbang dan disetorkan. Nilai ekonominya mungkin kecil, tapi maknanya besar bagi kebersihan Sungai Cisadane.
“Kalau kita semua ikut ambil bagian, Sungai Cisadane bisa benar-benar hidup lagi,” ujar Siti.
Inisiatif tersebut merupakan hasil kolaborasi antara relawan Buddha Tzu Chi dan karyawan Agung Sedayu Group melalui program CSR PIK2, bekerja sama dengan River Impact Indonesia (Eco Waste Bank).
Melalui pendekatan edukatif dan aksi nyata, mereka mendorong warga Tanjung Burung agar semakin mandiri dalam mengelola sampah rumah tangga dan menjaga kebersihan sungai yang menjadi sumber kehidupan mereka.
Baca Juga: Dari Sampah Jadi Emas: Kisah Inspiratif Bank Sampah di Dago Barat
Berita Terkait
-
Dari Sampah Jadi Emas: Kisah Inspiratif Bank Sampah di Dago Barat
-
Dari Bank Sampah Hingga Truk Listrik, Pemprov DKI Genjot Pengelolaan Sampah di Jakarta
-
Peduli Pendidikan Rakyat, Pegadaian Berikan Beasiswa Bagi Pengelola Bank Sampah di Seluruh Indonesia
-
Pertamina Berdayakan Bank Sampah Beo Asri Kelola Minyak Jelantah untuk Hasilkan Energi Bersih
-
Semangat Namin di Usia Senja: Bersepeda Tengah Malam Demi Rezeki dan Lingkungan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar