- KPK resmi menyelidiki dugaan markup dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).
- PDIP melalui My Esti Wijayati menyatakan dukungan penuh terhadap langkah hukum tersebut, sekaligus menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri sudah mengingatkan soal kelayakan proyek sejak 2015.
- Ribka Tjiptaning juga menyebut PDIP mendukung KPK untuk memeriksa semua indikasi pelanggaran hukum dalam proyek tersebut.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memulai penyelidikan dugaan markup anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), My Esti Wijayati, dengan tegas menyatakan dukungan partainya terhadap langkah hukum tersebut, sekaligus menyoroti bahwa Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memberikan peringatan dan pertanyaan kritis terkait proyek ini sejak delapan tahun lalu.
Ia secara khusus menekankan bahwa Megawati Soekarnoputri telah mengingatkan sejak awal pada tahun 2015 mengenai kelayakan dan urgensi proyek Whoosh.
"Kalau soal Whoosh, saya kira Bu Mega kan sudah mengingatkan sejak awal. Ya 2015 sudah mengingatkan sejak awal, apakah itu sudah saatnya? Apakah itu akan memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat secara keseluruhan? Lalu bagaimana catatan-catatan yang harus diberikan terkait dengan hal itu?" ujar My Esti, ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, My Esti menyatakan sikap tegas PDIP terkait dugaan pelanggaran hukum dan korupsi. Ia menegaskan bahwa setiap indikasi adanya tindak pidana harus ditindaklanjuti secara hukum.
"Artinya secara apa yang disampaikan Mba Ning tadi mengatakan bahwa, iya sesuatu yang itu melanggar hukum ya harus ditindaklanjuti. Sesuatu yang memang itu terbukti ada korupsi di situ ya memang harus ada penindakan dari aparat penegak hukum. Saya kira tegas kalau soal itu," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPP PDIP lainnya Ribka Tjiptaning, mendukung KPK menyelidiki soal dugaan markup Whoosh.
"Dugaan markup tuh urusan hukum, urusan KPK, biar aja semua yang ada indikasi itu kita dukung persoalan itu untuk diperiksa gitu aja PDI Perjuangan ya," kata Ribka.
Baca Juga: Dalih 'Investasi Sosial' Jokowi soal Utang Whoosh Dikuliti DPR: Mana Akuntabilitasnya?
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
-
Misteri Kematian Perempuan Berinisial CY, Dari Makan Nasi Uduk Hingga Tewas di Rumah Sakit
-
India Sodorkan BrahMos ke Indonesia: Rudal Supersonik Ganas, Apa Hebatnya?
-
Teriakan Korban Bikin Panik! Tiga Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Massa di Kelapa Gading
-
Nikita Mirzani Divonis 4 Tahun Penjara: Makasih 7 Bulan Selalu Menemani
-
Skandal Whoosh: 7 Fakta Dugaan Korupsi Proyek Kereta Cepat yang Kini Diusut KPK
-
Indonesia Bawa Pesan Toleransi di Roma: Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Dunia
-
Siap Terjunkan Pasukan Perdamaian ke Gaza, TNI AD Tunggu Komando Prabowo
-
Ajak Anak Muda Berpikir Kritis, Hasto: Tantangan Apa yang Harus Kita Jawab...
-
Detik-detik Maling Motor Asal Lampung Tewas Dihajar Massa di Gang Buntu Cengkareng