- Warga di kawasan Bidara Cina tewas usai ditebas dengan senjata karambit oleh rekannya sendiri.
- Pemicu pembunuhan itu diduga karena tersangka Asep merasa dicurangi saat membeli sabu-sabu
- Sebelum tragedi berdarah, korban Hendrik dan tersangka sempat menggunakan narkoba secara bersama-sama.
Suara.com - Asep Ari Saputra (37) kini terpaksa mendekam di penjara setelah membunuh rekannya, Hendrik Jeffre (42) di kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Motif pembunuhan itu karena tersangka merasa dibohongi korban saat patungan beli sabu-sabu. Imbas dari kejadian itu, Asep menebas leher Hendrik dengan menggunakan senjata tajam jenis karambit.
Setelah tertangkap, Asep dinyatakan positif sebagai pengguna narkotika. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan urine tersangka oleh kepolisian.
Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono memastikan jika tersangka dan korban adalah pengguna narkoba. Bahkan, tersangka dan korban sempat menggunakan narkoba secara bersama-sama.
"Pada saat kami lakukan tes urine, pelaku positif narkoba. Baik pelaku maupun korban sama-sama pemakai," ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (29/10/2025).
Dalam peristiwa berdarah yang menewaskan Hendrik pada Sabtu (25/10/2025), tersangka Asep juga sedang terpengaruh narkoba.
Kronologi Berdarah Pemakai Sabu
Peristiwa itu terjadi saat pelaku yang tengah berada di kontrakannya bersama calon istrinya yakni E dan seorang temannya inisial G, tiba-tiba tersulut emosi setelah diberitahu bahwa orang yang dianggap musuhnya sedang melintas di depan rumah.
"Pelaku spontan mengambil sebilah karambit dari lemari, lalu menyusul korban yang berjarak dua rumah dari kontrakannya," ujar Samsono.
Setibanya di lokasi, pelaku menuduh korban sebagai orang yang telah menjerumuskan adiknya dan membohonginya dalam urusan membeli narkoba.
Baca Juga: Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
Tersangka Asep lalu menebas leher korban dengan menggunakan senjata karambit. Korban sempat berjalan keluar sambil memegangi luka di leher, namun akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Pelaku dan korban ini sama-sama pengguna narkoba. Mereka sudah tiga kali menggunakan sabu bersama, dan sebelum kejadian pun masih sempat memakai bareng," kata Samsono.
Menurut Samsono, hubungan antara pelaku dan korban sebenarnya cukup dekat karena sama-sama pengguna. Namun, hubungan itu memburuk setelah pelaku merasa dibohongi korban dalam urusan pembelian sabu.
"Pelaku merasa kesal karena beberapa kali korban berbohong soal pembelian sabu. Tiga kali beli bersama, dua kali mereka pakai bersama-sama, dan yang sekali beli dibohongi, korban bilang barangnya tidak ada, tapi ternyata digunakan sendiri. Dari situ pelaku marah dan timbul niat untuk menyerang," jelas Samsono.
Pelalu AAS mencoba melarikan diri menggunakan sepeda motor. Namun, karena situasi di lokasi semakin ramai dan banyak warga yang berusaha menghadang, pelaku akhirnya meninggalkan motornya dan melarikan diri ke arah Manggarai.
"Pelaku sempat kabur, tapi kami berhasil menangkapnya dalam waktu kurang dari enam jam setelah kejadian. Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Polsek Jatinegara dan Polres Metro Jakarta Timur," ujar Samsono.
Berita Terkait
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
-
Ngeri! Peredaran Vape Narkoba di Batam Dipasok dari Malaysia: Dipesan PNS, DJ jadi 'Kuda'
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?