- Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo resmi didakwa dalam kasus korupsi proyek revitalisasi Pasar Cinde
- Proyek tersebut diduga merugikan keuangan negara hingga Rp137,7 miliar dan secara tidak sah menguntungkan pihak swasta, PT Magna Beatum
- Menghadapi dakwaan, Alex Noerdin akan mengajukan eksepsi (nota keberatan), sementara terdakwa lainnya, termasuk Harnojoyo, memilih langsung ke tahap pembuktian
Suara.com - Babak baru kasus dugaan korupsi revitalisasi Pasar Cinde dimulai. Mantan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, resmi menyandang status terdakwa dan duduk di kursi pesakitan dalam sidang perdana yang digelar di Pengadilan Tipikor Palembang. Ia didakwa bersama mantan Wali Kota Palembang Harnojoyo atas proyek yang merugikan negara secara fantastis hingga Rp137,7 miliar.
Dalam sidang tersebut, Alex Noerdin hadir bersama Harnojoyo dan dua terdakwa lain dari pihak swasta, Eddy Hermanto serta Raimar Yousnaidi. Keempatnya didakwa oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel telah melakukan atau turut serta dalam tindak pidana korupsi yang secara spesifik menguntungkan PT Magna Beatum (MB), perusahaan pelaksana proyek.
Proyek yang digagas pada 2016 silam itu sejatinya bertujuan memodernisasi pasar tradisional yang memiliki nilai sejarah. Namun, menurut jaksa, proyek tersebut justru menjadi ajang penyalahgunaan wewenang dan pengelolaan dana yang serampangan.
“Perbuatan para terdakwa mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar lebih dari Rp137 miliar,” tegas jaksa saat membacakan surat dakwaan.
JPU menjerat para terdakwa dengan dakwaan berlapis, yakni Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 KUHP. Kerugian negara yang masif tersebut didasarkan pada hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumsel, yang menemukan adanya penyimpangan fatal mulai dari proses kerja sama hingga pemanfaatan dana proyek.
Menghadapi dakwaan serius ini, Alex Noerdin, yang didampingi oleh tim penasihat hukumnya, Titis Rahmawaty dan Redho Junaidi, menyatakan tidak akan tinggal diam. Ia memilih untuk melawan dan akan mengajukan eksepsi atau nota keberatan secara tertulis. Sikap ini berbeda dengan Harnojoyo dan dua terdakwa lainnya yang memilih untuk langsung ke tahap pembuktian di persidangan.
Pihak kejaksaan pun menyatakan kesiapannya untuk menghadapi perlawanan Alex Noerdin. “Kami siap membuktikan seluruh uraian dakwaan di persidangan,” ujar salah satu jaksa seusai sidang.
Majelis hakim memberikan waktu dua pekan ke depan untuk sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan pembacaan eksepsi dari kubu Alex Noerdin.
Baca Juga: Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
Berita Terkait
-
Lantai Mall di Palembang Penuh Sampah, Warganet Geram dan Soroti Etika Pengunjung
-
Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
-
Sidang Korupsi PMI Palembang, Fitrianti Agustinda dan Suami Didakwa
-
Kisah Pilu Pasutri Tak Mampu Bayar Pemakaman Bayinya, Diusir Mertua hingga Akhirnya Ditolong Polisi
-
Profil PT Tiga Jaya Persada dan Jaringan Suku Cadang Alat Berat Indonesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri