- Refly melontarkan analisis spekulatif mengenai kemungkinan adanya motif lain di balik langkah ini.
- Budi Arie sendiri adalah menteri yang direshuffle oleh Prabowo Subianto.
- Ia mempertanyakan apakah kepindahan Budi Arie yang dikenal dekat dengan Jokowi benar-benar tulus atau memiliki misi tersendiri.
Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyoroti langkah Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang memilih merapat ke Partai Gerindra.
Menurut Refly, langkah Budi Arie merapat ke partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto ini adalah contoh nyata adanya aliansi sementara, dengan kepentingan sebagai pertimbangan utama dalam setiap tindakan atau keputusan politik.
“Tidak ada lawan dan kawan yang abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Itulah yang terjadi pada Budi Arie, kebersamaannya dengan Jokowi bakal berakhir dan dia mau nyeberang ke Gerindra,” ujar Refly melalui kanal YouTube Refly Harun Official, Selasa (4/10/2025).
Ia juga menilai langkah ini sebagai langkah yang sangat pragmatis.
“Kelihatannya dia pragmatis saja, cari perlindungan, siapa yang menang dia dukung gitu ya,” kata dia.
Sedangkan klaim Budi Arie yang akan pindah ke partai Gerindra sendiri, menurutnya akan sulit untuk diterima, mengingat ketua umum Projo ini merupakan menteri yang direshuffle oleh Presiden ke-8 RI.
“Katanya sendirian aja, enggak tahu bawa pasukan atau tidak, tapi kalau cuma sendirian, siapa yang mau terima? Budi Arie sendiri adalah menteri yang direshuffle oleh Prabowo Subianto,” jelas Refly.
Sebelumnya, Refly menyoroti bagaimana langkah Budi Arie ini diikuti dengan upaya Projo yang selama ini identik dengan singkatan dari “Pro Jokowi”, untuk mengubah identitasnya.
Ia menunjukkan dua cuplikan video membandingkan pernyataan Budie Arie di tahun 2018 yang secara tegas menyebut Projo adalah “Pro Jokowi”, dengan penjelasannya baru-baru ini yang mengatakan bahwa Projo berasal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Jawa Kawi yang berarti negeri dan rakyat.
Baca Juga: Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
“Projo itu bahasa sanskerta nya negeri, bahasa Jawa Kawinya artinya rakyat,” ungkap Budi Arie di Kongres III Projo, pada Sabtu (1/11/2025) lalu.
Adapun perubahan ini, disertai dengan rencana penghapusan wajah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari logo Projo, menunjukkan adanya pergeseran dalam haluan politik.
Lebih lanjut, Refly melontarkan analisis spekulatif mengenai kemungkinan adanya motif lain di balik langkah ini.
Ia mempertanyakan apakah kepindahan Budi Arie yang dikenal dekat dengan Jokowi benar-benar tulus atau memiliki misi tersendiri.
“Jadi salah satu ini apa analisisnya adalah apa iya ya kan seolah-olah mereka datang ke Prabowo. Apakah sebenarnya Budi Ari menjadi utusan Jokowi untuk ngobok-ngobok isi istana? untuk mengetahui kelemahannya atau pura-pura jadi teman dan lain sebagainya. Padahal dia punya siasat tersendiri ya,” ujar Refly.
Refly pun mengajak publik untuk terus mengamati perkembangan selanjutnya, untuk membuktikan apakah Budi Arie akan benar-benar meninggalkan Presiden ke-7 RI dan berpindah sepenuhnya ke kubu Presiden Prabowo.
Berita Terkait
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
-
Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
-
Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
-
Manuver Projo Merapat ke Gerindra: Rocky Gerung Sebut 'Gempa Bumi Politik' dan Minta Media Bongkar
-
Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf