- Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, secara terbuka mengumumkan rencana bergabung dengan Partai Gerindra dan mengubah logo organisasi yang tidak lagi menampilkan siluet wajah Jokowi
- Budi Arie mengklaim langkahnya adalah untuk memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan atas permintaan langsung dari sang presiden
- Manuver ini memicu beragam analisis, mulai dari langkah pragmatis untuk bertahan di panggung politik hingga dugaan adanya "transaksi politik" tingkat tinggi antara Jokowi dan Prabowo
Suara.com - Panggung politik pasca-Pilpres 2024 diwarnai oleh manuver-manuver mengejutkan, dan salah satu yang paling menyita perhatian datang dari Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. Organisasi relawan yang lahir dan besar sebagai garda terdepan pendukung Joko Widodo (Jokowi) ini kini tampak mengambil haluan baru.
Langkah politik Budi Arie dibaca oleh banyak kalangan sebagai strategi 'cerdik' untuk tetap relevan dalam pusaran kekuasaan. Berikut adalah rangkuman fakta-fakta kunci di balik manuver politik sang ketum Projo:
1. Sinyal Kuat Merapat ke Gerindra
Secara terang-terangan, Budi Arie telah mengumumkan rencananya untuk berlabuh ke partai pimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Gerindra. Dalam Kongres III Projo, ia secara terbuka meminta izin dan pemahaman dari para relawan atas keputusannya.
"Mohon izin, bila suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya," kata Budi Arie.
Saat dipertegas oleh media, ia tak ragu menyebut Gerindra sebagai tujuannya.
"Nggak usah diterjemahin lugas-lugas, kalian sendiri terjemahin, ya. Tapi iya, pasti Gerindra,” katanya.
2. Klaim Permintaan Langsung dari Prabowo
Untuk melegitimasi langkahnya, Budi Arie mengklaim bahwa keputusannya untuk bergabung dengan Gerindra adalah atas permintaan langsung dari Prabowo Subianto.
Baca Juga: Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
Manuver ini disebutnya sebagai upaya memperkuat barisan pendukung pemerintahan.
“Kami berharap bisa memperkuat agenda politik Pak Prabowo. Supaya kepemimpinan Prabowo bisa lebih kuat, solid. Karena itu kami akan memperkuat seluruh agenda politik presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan presiden,” tegas Budi Arie.
3. Melepas Bayang-bayang Jokowi, Logo Projo Diubah
Langkah paling simbolis dari manuver ini adalah rencana perombakan logo Projo yang ikonik dengan siluet wajah Jokowi. Budi Arie beralasan bahwa perubahan ini diperlukan untuk menghindari kultus individu.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya kemungkinan merubah logo Projo supaya tidak terkesan kultus individu,” ujarnya.
Menurut pengamat, langkah ini adalah upaya Budi Arie untuk menjauhkan Projo dari citra Jokowi yang dinilai sudah tidak memiliki nilai jual politik yang kuat pasca-lengser.
Berita Terkait
-
Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
-
Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
-
Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
-
Benarkah Klaim Budi Arie Diajak Prabowo Gabung Gerindra? Ini Fakta Sebenarnya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka