- Said Didu menuding pernyataan Presiden Prabowo Subianto soal utang Whoosh sebagai upaya membungkam transparansi yang baru mulai diungkap oleh Kepala LPS, Purbaya Yudhi Sadewa
- Presiden Prabowo meminta agar masalah utang Kereta Cepat Whoosh tidak dijadikan komoditas politik, dan meyakinkan bahwa Indonesia sanggup membayarnya
- Polemik ini menyoroti perbedaan pandangan antara tuntutan transparansi dari aktivis mengenai utang proyek strategis dan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas serta menghindari keresahan publik
Suara.com - Aktivis sosial Muhammad Said Didu melontarkan kritik tajam terhadap sikap Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar polemik utang proyek Kereta Cepat Whoosh tidak dipolitisasi. Said Didu mempertanyakan langkah tersebut, menyebutnya sebagai upaya yang seolah mematikan transparansi yang baru saja mulai terbuka.
Kecurigaan ini dilontarkan Said Didu melalui akun media sosial X miliknya. Ia secara spesifik menyoroti bagaimana pernyataan Prabowo seakan-akan mencabut keberanian Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya sempat menyinggung adanya masalah dalam proyek strategis tersebut.
“Taring Purbaya untuk perbaikan dan membuka kasus mulai dicabut?," cuit Said Didu di akun X @msaid_didu, Selasa (4/11/2025).
Said Didu mengingatkan publik bahwa Purbaya adalah pejabat yang pertama kali secara terbuka mengisyaratkan adanya persoalan utang dalam proyek Kereta Cepat Whoosh. Namun, inisiatif untuk membuka masalah itu ke publik seolah langsung dimentahkan oleh pernyataan terbaru dari Presiden.
“Purbaya awalnya membuka bahwa ada masalah utang Whoosh," ujar Said Didu. "Langsung ditutup oleh Presiden bahwa tidak ada masalah. Demi apa pernyataan Presiden tersebut?," tanyanya dengan nada kritis.
Lebih jauh, Said Didu mempertanyakan arah kebijakan pemerintahan baru di bawah komando Prabowo, terutama terkait keberanian untuk mengungkap dan menyelesaikan masalah-masalah besar yang diwarisi dari pemerintahan sebelumnya.
Pernyataan yang memicu reaksi keras Said Didu ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, pada hari yang sama. Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta agar isu pembayaran utang proyek kereta cepat tidak diseret ke ranah politik.
“Jangan khawatir, saya sudah sampaikan semua, saya sudah pelajari masalahnya, Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu," tegas Prabowo. "Jangan dipolitisasi, jangan kita menari digendangnya orang lain," sambungnya.
Presiden menuding ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan isu utang ini untuk menciptakan keresahan di tengah masyarakat, padahal menurutnya kondisi ekonomi bangsa cukup stabil untuk menanggung kewajiban tersebut.
Baca Juga: Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
“Mungkin ada pihak-pihak entah dari mana, yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat,” ucapnya.
Prabowo juga berpesan agar masyarakat tidak perlu khawatir. Ia menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan lengah dan berkomitmen untuk mencegah kebocoran serta pencurian kekayaan negara.
“Yang penting pemerintah sekarang tidak boleh lengah, pemerintah tidak boleh dibohongi, pemerintah tidak boleh membiarkan orang-orang yang mencuri kekayaan negara," imbuhnya.
Berita Terkait
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Respons Prabowo Subianto usai Erick Thohir Minta Maaf Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
Terkini
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini