- Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan pertama kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri usai melantik ketua dan anggotanya di Istana Merdeka.
- Prabowo meminta komisi yang dipimpin Jimly Asshiddiqie itu menyusun kajian dan rekomendasi sebagai dasar tindakan pembenahan kepolisian.
- Komisi ini diisi tokoh penting, termasuk sejumlah menteri, Kapolri Listyo Sigit, dan mantan pejabat tinggi Polri.
Suara.com - Presiden Prabwo Subianto memberikan arahan kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri. Prabowo mengumpulkan ketua dan anggota Komisi di Istana Merdeka, Jakarta, usai pelantikan.
Hadir dalam pertemuan, sejumlah menteri koordintor, menteri, serta kepala badan.
Melalui arahannya, Prabowo meminta Komisi Percepatan Reformasi Polri melakukan kajian sebagai bahan rekomendasi untuk presiden dalam mengambil tindakan.
"Tugas utama adalah mempelajari, mengkaji, dan memberikan rekomendasi kepada saya sebagai kepala negara, kepala pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan yang dibutuhkan," kata Prabowo, Jumat (7/11/2025).
Tampak sejumlah anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri yang mencatat arahan-arahan dari Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo melantik Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat sore. Menteri, Kapolri, hingga mantan Kapolri turut dilantik sebagai anggota Komite.
Pelantikan keanggotan Komisi Percepatan Reformasi Polri berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Republik Indonesia.
Diketahui Komite Reformasi Polri dipimpin Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie.
Prabowo selanjutnya mengambil sumpah jabatan ketua dan para anggota Komite Reformasi Polri. Setelahnya ketua dan anggota Komite menandatangani berkas acara pelantikan.
Baca Juga: Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
Berikut daftar anggota Komite Reformasi Polri yang dilantik presiden:
Ketua (merangkap anggota):
- Jimly Asshiddiqie
Anggota:
- Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra
- Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan
- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
- Menteri Hukum Supratman Andi Agtas
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD
- Mantan Kapolri Idham Aziz
- Mantan Kapolri Badrodin Haiti
- Eks Wakapolri, kini Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, Ahmad Dofiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Diungkap Bu RT, 11 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Alami Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
-
Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Dikenal Pendiam, Suka Koleksi Gambar dan Foto Berdarah
-
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Korban Bullying? Pengakuan Teman Sekolah Bikin Merinding
-
7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pesan di Airsoft Gun Hingga Lokasi Dekat TNI AL
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Legislator PDIP: Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, Rekam Jejaknya Terlalu Kelam!