News / Nasional
Rabu, 12 November 2025 | 17:03 WIB
Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
Baca 10 detik
  • Penggunaan ompreng impor MBG ternyata menuai protes
  • Pasalnya, penggunaan food tray impor MBG disebut bikin produsen lokal menjerit
  • Kompleks Kemenkeu pun dibanjiri kiriman bunga berisi protes dari kalangan produsen lokal food tray. 

Suara.com - Tak hanya kasus keracunan massal siswa, program menu makan bergizi (MBG) yang terus digeber oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diwarnai protes oleh kalangan produsen dan pegawai food tray atau peralatan makanan. Pasalnya, pemerintah disebut-sebut lebih memilih produk impor ketimbang lokal soal penggunaan ompreng MBG.

Kompleks Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta pada Rabu (12/11/2025) turut menjadi sasaran aksi protes produsen peralawan makanan terkait penggunaan ompreng impor. Aksi protes itu diluapkan dengan membanjirnya karangan bunga berisi sindiran kepada pemerintah.

Salah satu karengan bunga atas nama Rudi Santoso yang bertuliskan: "Selamat food tray China Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton."

Adanya ompreng MBG yang diimpor oleh pemerinta disebut-sebut telah menggerus produk lokal sehingga terus menjerit.

Selain itu, protes keras ditumpahkan lewat karangan bunga dengan nama pengirim Rizky Ramadhan.

"Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri," tulisnya.

Penampakan protes ompreng impor MBG di Komplek Kementerian Keuangan Jakarta lewat kiriman karangan bunga. (ist)

Bahkan, sebuah kiriman bunga atas Siti Aminah juga berisikan keluhan.

"Selamat menikmati food tray import, kami produsen lokal sedang gulung tikar," demikian tulisan karangan bunga.

Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam program MBG. Pasalnya praktik di lapangan, diduga kuat food tray masih menggunakan impor khususnya dari China. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas.

Baca Juga: BI Sebut Redenominasi Butuh Persiapan Lama

Sindiran lain lewat sederet berbagai karangan bunga di kompleks Kemenkeu di antaranya sebagai berikut: 'APBN untuk beli food tray China, produsen lokal mati suri', 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senang food tray China (Farhan Rizki),' 'MBG program mulia tapi pabrik food tray gak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'.

Mereka berharap Menkeu Purbaya yang juga merupakan anggota tim sinkronisasi MBG bisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan program MBG.

Produsen lokal seperti yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 juta food tray yang sesuai dengan standar halal dan SNI.

Diketahui, sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan program MBG menggunakan produk-produk lokal termasuk food tray. Namun, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam program MBG karena dominasi produk impor food tray.

Belum lama ini, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikan food tray untuk MBG yang diduga impor dari China. Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuan food tray MBG tersebut, yakni pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI), pemalsuan logo halal, pergantian label asal produk (dari Made in China ke Made in Indonesia), penyalahgunaan logo BGN, dan potensi kerugian negara karena diduga pelaku tidak membayar pajak dengan pemalsuan tersebut.

Sepanjang setahun pelaksanaan MBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomi MBG.

Load More