-
Hampir dua pekan pasca-ledakan, enam korban termasuk pelaku masih dirawat intensif.
-
Kondisi pelaku F belum pulih, sehingga polisi belum bisa melakukan pemeriksaan.
-
Pemeriksaan akan libatkan KPAI, Bapas, dan Apsifor sesuai standar perlindungan anak.
Suara.com - Hampir dua pekan setelah insiden ledakan bom di SMAN 72 Jakarta Utara, enam dari total 96 korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Salah satunya adalah F, siswa pelaku yang kini berstatus Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis, merinci sebaran para korban yang masih dirawat.
“Terkait ledakan SMAN 72, yang masih dirawat ada enam orang,” ujar Kholis kepada wartawan, Rabu (19/11/2025).
Lima korban tersebar di tiga rumah sakit: tiga orang di RS Islam Cempaka Putih, satu di RS Yarsi, dan satu di RSCM. Sementara itu, F masih dirawat di RS Polri Kramat Jati.
Menurut Putu Kholis, kondisi F belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Meskipun telah dipindahkan dari ICU, ia masih dalam tahap pemulihan setelah selang makannya dilepas.
“Sampai pagi tadi kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” katanya.
Seperti diketahui, ledakan terjadi pada Jumat, 7 November 2025, saat kegiatan ibadah berlangsung. Pelaku, F, telah menyiapkan tujuh bom rakitan, di mana empat di antaranya meledak dan menyebabkan 96 orang terluka akibat tekanan ledakan dan serpihan paku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap F baru akan dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari dokter dan berkoordinasi dengan lembaga perlindungan anak seperti KPAI, Bapas, dan Apsifor. Keterangan dari F dianggap krusial untuk mengungkap motif, termasuk dugaan perundungan yang menjadi pemicunya.
Baca Juga: Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Pilihan Terbaik buat Keluarga: Efisien, Irit dan Nyaman untuk Harian
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
Terkini
-
Kematian Kacab Bank: Polisi Tambah Pasal Pembunuhan, Tiga Anggota Kopassus Jadi Tersangka
-
Ketua KPK Buka Suara Soal 'Tukar Guling' Perkara dengan Kejagung: Ini Bukan Kesepakatan!
-
Menteri PANRB: Birokrasi Indonesia Harus Terus Adaptasi Terhadap Tren, Menuju Indonesia Emas 2045
-
Dari New York ke Istana Jakarta: Michael Bloomberg Temui Prabowo dan Bos Danantara, Bahas Apa?
-
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
-
Polri Jujur Akui Kalah Cepat dari Damkar, Wakapolri Janji Respons Aduan di Bawah 10 Menit!
-
Eva Sundari Kritik Kinerja DPR dan Komitmen Pemerintah Terhadap RUU PPRT
-
Warga Rancaekek Tak Perlu Pergi Jauh Urus Administrasi JKN, Kini Sudah Ada BPJS Keliling
-
Instruksi Mendagri Tito Kepada Kepala Daerah: Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
Surabaya Luncurkan SHSS di Akhir Tahun 2025, Diskon Besar-Besaran Semua Sektor Wisata Hingga Kuliner