- Pesan utama Pramono Anung adalah perintah tegas kepada 673 kepala sekolah baru untuk memberantas segala bentuk perundungan dan menjadikan sekolah sebagai zona aman mutlak bagi siswa
- Kepala sekolah diwajibkan mengelola dana BOS secara transparan dan memastikan bantuan pendidikan seperti KJP Plus dan KJMU tepat sasaran tanpa penyelewengan
- Jabatan kepala sekolah kini dibebani tanggung jawab besar untuk tidak hanya meningkatkan mutu akademik, tetapi juga membangun ekosistem sekolah yang sehat, aman, dan bebas dari kekerasan
Suara.com - Nada suara Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, terdengar serius dan tanpa kompromi saat melantik 673 Pejabat Fungsional Guru yang kini mengemban tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah Negeri.
Di hadapan ratusan pemimpin sekolah baru di Balai Kota, Rabu (19/11/2025), politisi senior PDI Perjuangan itu mengeluarkan peringatan keras yang menjadi sorotan utama: perang total terhadap perundungan atau bullying.
Pramono menegaskan bahwa jabatan kepala sekolah bukan sekadar status, melainkan tanggung jawab raksasa untuk membentuk masa depan generasi bangsa.
Ia tidak ingin mendengar ada satu pun siswa di Jakarta yang menjadi korban kekerasan fisik maupun mental di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi mereka.
Secara spesifik, Pramono menuntut agar setiap sudut sekolah di ibu kota steril dari praktik perundungan yang bisa merusak mental dan masa depan siswa.
"Tidak boleh ada bullying di seluruh sekolah di Jakarta," ucapnya dengan nada serius.
Perintah ini bukan sekadar imbauan, melainkan sebuah instruksi yang mengikat. Para kepala sekolah dituntut untuk menciptakan atmosfer belajar yang kondusif dan protektif.
Menurut Pramono, kualitas pendidikan tidak akan pernah tercapai jika siswanya hidup dalam ketakutan.
"Tingkatkan mutu pembelajaran, optimalkan peran guru, dan pastikan sekolah menjadi ruang yang aman, nyaman, serta bebas dari kekerasan," tegasnya.
Baca Juga: Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
Selain isu perundungan, figur kelahiran Kediri ini juga menyoroti masalah krusial lainnya, yakni pengelolaan anggaran.
Ia mewanti-wanti agar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak menjadi ladang korupsi atau dikelola secara serampangan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi harga mati.
"Gunakan dana BOS secara akuntabel dan tepat sasaran," ucapnya memberi instruksi.
Lebih jauh, ia meminta para kepala sekolah untuk menjadi garda terdepan dalam mengawal program bantuan sosial pendidikan.
Program seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) harus dipastikan jatuh ke tangan siswa yang benar-benar berhak, tanpa ada pemotongan atau penyelewengan.
"Kawal implementasi KJP Plus, KJMU, dan program perlindungan anak agar benar-benar memberi dampak bagi masa depan peserta didik," jelas Pramono.
Berita Terkait
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
Belajar Tatap Muka Dimulai Lagi di SMAN 72
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Krisis Empati: Mengapa Anak-Anak Tidak Lagi Tahu Caranya Berbelas Kasih?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu
-
Peneliti IPB Ungkap Kondisi Perairan Pulau Obi
-
Ngaku Dikeroyok Duluan, Penusuk 2 Pemuda di Condet: Saya Menyesal, Cuma Melawan Bela Diri