-
Pemerintah memastikan seluruh santri di Indonesia akan mendapat program Makan Bergizi Gratis (MBG).
-
Langkah ini diambil karena baru 2% santri yang terjangkau program gizi tersebut.
-
Kemenag dan BGN akan memetakan pesantren dan membangun dapur di daerah 3T.
Suara.com - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh santri di Indonesia mendapatkan Program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Langkah ini diambil setelah pertemuan dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengungkap rendahnya cakupan program di lingkungan pesantren.
“Kementerian Agama akan bergerak cepat. Pesantren adalah bagian penting dari pendidikan nasional, dan pemenuhan gizi mereka menjadi prioritas bersama,” ujar Romo Syafi'i dalam keterangannya, Kamis (20/11/2024).
Dalam pertemuan tersebut, BGN memaparkan data yang menunjukkan baru sekitar 2 persen dari total 11 juta santri di Indonesia yang terjangkau program MBG.
Menindaklanjuti temuan itu, Romo Syafi'i menyatakan Kemenag akan segera melakukan pemetaan pesantren yang belum terlayani.
“Kami akan berkoordinasi dengan tim terkait untuk memastikan distribusi program berjalan tepat sasaran,” katanya.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang. Ia menegaskan bahwa pemetaan ini menjadi prioritas utama kerja sama dengan Kementerian Agama.
“Itu yang akan kita kerja samakan dengan Kementerian Agama supaya seluruh anak-anak pondok pesantren ini dipastikan mendapatkan makan bergizi gratis,” jelas Nanik.
Ia menambahkan, santri di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) juga tidak akan dikecualikan. Pesantren di wilayah tersebut bahkan akan difasilitasi untuk membangun dapur sendiri dengan biaya dari negara.
“Anak-anak pondok ini tidak boleh berbeda, mereka harus dapat MBG di mana pun mereka berada. Mereka diperbolehkan membangun sendiri dapurnya dan akan dibiayai negara,” tegasnya.
Baca Juga: Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Diekspor Jadi Avtur Singapore Airlines, Harganya Dobel
Koordinasi lintas kementerian akan terus diperkuat, dengan pertemuan lanjutan yang dijadwalkan pada pekan depan untuk membahas teknis pelaksanaan program di lingkungan pesantren dan madrasah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng