News / Metropolitan
Jum'at, 21 November 2025 | 15:14 WIB
Garis polisi terpasang di sekeliling lokasi robohnya tembok pembatas sekolah SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (21/11/2025). ANTARA/Risky Syukur.
Baca 10 detik
  • Tembok pembatas sekolah ambruk di Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, pada Kamis sore, disaksikan warga setempat.
  • Insiden tersebut menyebabkan empat sepeda motor warga rusak tertimpa reruntuhan dan tiang listrik roboh.
  • Warga berharap pihak sekolah bertanggung jawab atas kerugian materiil dan segera membersihkan puing-puing bangunan.

Suara.com - Kepanikan melanda kawasan padat penduduk di Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, saat tembok pembatas sekolah tiba-tiba ambruk. Cici (51), seorang warga yang warungnya persis berada di depan lokasi, menjadi saksi mata detik-detik mencekam insiden yang terjadi pada Kamis (20/11) petang itu.

Ia mengaku sudah memiliki firasat buruk sesaat sebelum tembok setinggi tiga meter itu luluh lantak. Dari seberang gang, matanya menangkap pemandangan yang mengkhawatirkan.

"Waktu itu panik. Jadi sebelum roboh, emang udah tahu, kelihatan mau roboh. Udah goyah tuh temboknya. Saya lagi diam di depan warung kan, (lihat ke tembok) kayaknya mau roboh gitu," kata Cici kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat (21/11/2025).

Firasatnya terbukti benar. Tanpa menunggu lama, tembok beton itu ambruk dengan suara gemuruh, menelan semua yang ada di jalurnya.

Melihat pemandangan mengerikan itu, Cici tak berpikir panjang dan langsung berlari menyelamatkan diri ke dalam rumah.

"Terus saya lari ke dalam (rumah)," ujar Cici singkat, mengenang kepanikannya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, kerugian materiil tak terhindarkan. Empat sepeda motor milik warga ringsek tertimpa reruntuhan.

"Enggak ada korban, Alhamdulillah. Tapi motor ada yang ketimpa, empat motor. Sampai sekarang kan belum dievakuasi itu (sepeda motor)," ucap Cici sebagaimana dilansir Antara.

Bencana tidak berhenti di situ. Reruntuhan tembok turut menarik sebuah tiang listrik yang berdiri menempel di rumahnya. Kabel-kabel bertegangan tinggi menjuntai berbahaya dan sempat mengeluarkan percikan api, memaksa Cici dan keluarganya untuk sementara waktu dilarang masuk ke rumah mereka sendiri.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi

"Ada (percikan api), itu kabel di tiang yang tinggi. Makanya masih enggak boleh masuk (rumah)," imbuhnya.

Kini, Cici hanya bisa meratapi kerugian yang dideritanya. Selain sepeda motor yang menjadi korban, usahanya terpaksa berhenti total dan atap asbes rumahnya yang baru diperbaiki kembali bocor akibat tertimpa tiang listrik.

"Motor (tertimpa tembok), terus jadinya enggak bisa dagang, enggak bisa istirahat juga kan. Terus kalau hujan, asbes bocor. Lihat aja tuh asbes atas, padahal baru dibenerin, jadi bocor kena tiang (listrik)," keluh Cici.

Ia berharap pihak pelaksana proyek renovasi sekolah bertanggung jawab penuh atas kerugian yang dialaminya dan segera membersihkan puing-puing yang menutup akses gang.

"Harapannya, bisa cepat dibersihin, motornya juga dievakuasi gitu. Ini kan kehalang jadinya. Ada garis polisi juga kan," tuturnya.

Sementara itu, tetangga Cici, Heni (55), menduga kuat ambruknya tembok disebabkan oleh struktur yang tak mampu menahan tumpukan tanah galian proyek renovasi, diperparah oleh hujan deras yang mengguyur dua hari sebelumnya.

Load More