- Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyoroti pertimbangan pemerintah pusat terkait penetapan status bencana nasional di Sumatera.
- Data BNPB per Rabu (3/12) mencatat bahwa korban jiwa akibat banjir dan longsor di Sumatera telah mencapai 770 orang.
- Muzani menilai situasi mulai membaik karena akses mulai terbuka dan pasokan listrik serta BBM telah masuk ke wilayah terisolir.
Suara.com - Pertanyaan besar mengenai perlu atau tidaknya penetapan status bencana nasional untuk tragedi banjir dan longsor di Sumatera turut mendapat sorotan dari pimpinan parlemen.
Di tengah data korban jiwa yang terus bertambah hingga mencapai 770 orang, Ketua MPR RI Ahmad Muzani angkat bicara mengenai pertimbangan pemerintah.
Menurut Muzani, pemerintah pusat dipastikan memiliki serangkaian pertimbangan dan kalkulasi yang matang sebelum memutuskan untuk menaikkan status kebencanaan ke level nasional. Keputusan tersebut tidak diambil secara gegabah dan didasarkan pada evaluasi komprehensif di lapangan.
"Pemerintah punya kalkulasi tentang apakah bencana ini mau ditingkatkan menjadi status bencana nasional atau tidak," kata Muzani saat ditemui di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Meskipun skala bencana hidrometeorologis ini sangat masif hingga memutus akses vital antardesa, kecamatan, bahkan kabupaten di sejumlah titik, Muzani menerima laporan positif dari para kepala daerah.
Ia menilai situasi pascabencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh kini berangsur-angsur tertangani dengan lebih baik.
Dari hari ke hari, lanjutnya, akses-akses yang sebelumnya lumpuh total kini mulai terbuka dan dapat dilalui kembali. Ini tidak lepas dari kerja keras tanpa henti dari berbagai pihak di lokasi bencana.
Menurutnya, aparat kepolisian, prajurit TNI, petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga ribuan relawan terus berjibaku di lapangan untuk mempercepat pemulihan.
Di sisi lain, Muzani menyoroti satu hal yang paling membanggakan di tengah duka, yakni gelombang solidaritas dari masyarakat luas. Berbagai bentuk bantuan dan dukungan terus mengalir ke daerah-daerah terdampak.
Baca Juga: DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
"Partisipasi masyarakat yang dilakukan untuk memberi empati, simpati, support, dukungan juga luar biasa di tiga provinsi itu. Tentu ini adalah sebuah modal bagi kita," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa salah satu alasan pemerintah belum menetapkan status bencana nasional adalah karena kondisi di lokasi yang mulai terang.
Pasokan listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mulai masuk ke wilayah terisolir menjadi indikator positif.
Meski demikian, politisi senior ini tidak menampik bahwa berbagai kekurangan dalam penanganan masih ada dan perlu terus dievaluasi.
Sebelumnya, data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melukiskan gambaran suram dari dampak bencana ini.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan daring pada Rabu (3/12), melaporkan bahwa total korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatera tersebut telah mencapai 770 orang.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Wanti-wanti Banjir Sumatra Ancam Pertumbuhan Ekonomi RI
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
-
Deforestasi Diklaim Turun, Kenapa Banjir di Sumatra Tetap Menggila?
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Pemerintah Beri Relaksasi Pelunasan Biaya Haji untuk Calon Jemaah di Tiga Provinsi
-
Mendagri Tito Minta Daerah Bersolidaritas untuk Bencana Sumatra: Waktunya Kepala Daerah Saling Bantu
-
Jakarta di Bawah Tekanan Cuaca Ekstrem: Seberapa Siap Kita?
-
Malam Panjang di Stasiun Cikarang, Lantai Peron Jadi Tempat Tidur Penumpang: Mungkinkah KRL 24 Jam?
-
Ironi Pahit: Rumah Sendiri Jadi Lokasi Paling Sering Terjadinya Kekerasan Seksual pada Perempuan
-
Neraka Itu di Kediaman Sendiri, Mengapa Rumah Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Anak di Jakarta?
-
Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
-
Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra