News / Nasional
Minggu, 07 Desember 2025 | 02:01 WIB
Tangkapan layar video sejumlah mobil saat melintasi banjir yang kembali melanda kawasan Pidie Jaya-Bireuen, Sabtu malam (7/12/2025). (ANTARA/HO/Warga)
Baca 10 detik
  • Banjir kembali merendam ruas jalan Pidie Jaya-Bireuen akibat hujan deras, membuat pelintas jalan diimbau menunda perjalanan demi keselamatan.

  • Juru bicara bencana Aceh menegaskan ketinggian air dan arus kuat berbahaya bagi pengendara, sehingga perjalanan tidak mendesak harus ditunda.

  • Petugas siaga memantau banjir dan memasang rambu peringatan di titik rawan. Prioritas utama saat ini adalah keselamatan warga.

Suara.com - Bagi Anda yang sedang melakukan perjalanan lintas wilayah atau touring di akhir pekan ini melintasi kawasan Pantai Timur Aceh, harap segera meningkatkan kewaspadaan atau mencari tempat istirahat yang aman.

Situasi darurat kembali dilaporkan dari jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen.

Pada Minggu dini hari, 7 Desember 2025, akses transportasi di jalur vital tersebut dilaporkan lumpuh akibat terjangan banjir luapan.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Sabtu sore membuat debit air sungai meluap tak terkendali hingga menutupi badan jalan raya. Kondisi ini sangat berbahaya bagi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Juru Bicara Posko Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana Aceh, Murthalamuddin, mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh pengguna jalan.

"Hujan deras yang turun sejak sore tadi menyebabkan banjir kembali naik, menutupi badan jalan, dan ini sangat berisiko," kata Murthalamuddin dilansir dari Antara.

Di beberapa titik rawan, ketinggian air dilaporkan meningkat drastis dalam waktu singkat. Ditambah dengan kondisi malam hari yang minim penerangan, risiko kendaraan terseret arus atau terperosok ke parit sangat tinggi.

Murthalamuddin menegaskan bahwa keselamatan nyawa adalah prioritas utama saat ini. Ia meminta dengan sangat agar warga menahan ego untuk melanjutkan perjalanan jika tidak ada urgensi yang menyangkut nyawa.

"Kami mohon masyarakat yang tidak memiliki keperluan mendesak agar menunda dulu perjalanannya, terutama di jalur utama yang menghubungkan Pidie Jaya menuju Bireuen, atau sebaliknya," ujarnya.

Baca Juga: Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus

Kekhawatiran utama pihak Posko Bencana adalah terulangnya skenario kemacetan parah di tengah genangan air, seperti yang sempat terjadi beberapa waktu lalu. Mobil yang mogok di tengah jalan akan menghambat proses evakuasi dan pergerakan tim penanggulangan bencana.

Selain itu, insiden kecelakaan lalu lintas akibat jalan licin dan berlubang yang tertutup air juga menjadi ancaman nyata. Murthalamuddin memastikan pihaknya terus berkoordinasi secara real-time dengan instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan dan Kepolisian, untuk memantau fluktuasi ketinggian air.

Pemasangan rambu-rambu peringatan darurat di titik-titik paling parah juga tengah diupayakan agar pengendara dapat melihat bahaya dari kejauhan.

Hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan masih bersiaga di lapangan di tengah guyuran hujan dan genangan. Mereka memantau setiap perkembangan untuk menentukan apakah jalan harus ditutup total atau bisa dilalui dengan sistem buka-tutup.

"Petugas kami terus bersiaga. Kami akan memberikan pembaruan situasi secepatnya. Untuk saat ini, prioritas adalah keselamatan, jadi jangan ambil risiko," pungkas Murthalamuddin.

Load More