Ilustrasi kekerasan di sekolah (Freepik/rawpixel.com)
Baca 10 detik
- FSGI mencatat 60 kasus kekerasan di satuan pendidikan sepanjang 2025, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
- Kekerasan fisik mendominasi dengan 27 kasus, menyebabkan delapan siswa meninggal dunia rentang usia 8 hingga 17 tahun.
- Pelaku kekerasan beragam, melibatkan peserta didik (41,67%), guru (25%), serta kepala sekolah (13,33%) di semua jenjang.
- SD: 18 kasus (30%)
- SMP: 17 kasus (28,33%)
- Pondok Pesantren: 8 kasus (13,33%)
- MTs: 3 kasus (5%)
- SMA: 6 kasus (10%)
- SMK: 5 kasus (8,33%)
- PAUD: 3 kasus (5%)
Pelaku kekerasan juga tidak hanya berasal dari siswa atau guru, melainkan juga orang tua, alumni, hingga orang asing.
Berikut rinciannya:
- Peserta didik: 25 kasus (41,67%)
- Guru: 15 kasus (25%)
- Kepala sekolah: 8 kasus (13,33%)
- Pimpinan ponpes: 5 kasus (8,33%)
- Tenaga kependidikan: 3 kasus (5%)
- Orang tua siswa: 2 kasus (3,33%)
- Alumni: 1 kasus (1,67%)
- Orang asing: 1 kasus (1,67%)
Menurut Retno, tingginya angka pelaku dari kalangan siswa disebabkan perilaku kekerasan yang dilakukan secara berkelompok.
“Biasanya korban sudah sering dibully oleh satu pelaku. Karena korban diam dan tidak melawan, perilaku kekerasan diikuti oleh teman-teman lainnya,” ujarnya.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
UMP Jakarta 2026: Tarik Ulur Antara Buruh dan Pengusaha
-
Pesantren Krapyak Dorong Musyawarah, Tegaskan Dukungan pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak