- Proyek perbaikan jalan tol dan non-tol yang belum selesai mengancam kelancaran mobilitas masyarakat menjelang Nataru.
- Aksi pelemparan batu oleh oknum di jalur non-tol tertentu membahayakan keselamatan penumpang dan pengemudi bus.
- Kelangkaan solar subsidi berulang di berbagai provinsi diperparah masalah pemblokiran barcode MyPertamina yang tak wajar.
Suara.com - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) terhitung 15 hari lagi. Namun sejumlah persoalan krusial dinilai Organda masih berpotensi mengganggu kelancaran mobilitas masyarakat.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal DPP Organda, Kurnia Lesani Adnan, menegaskan bahwa situasi di lapangan belum kondusif, mulai dari proyek perbaikan jalan yang belum rampung, keamanan jalur non-tol, hingga kelangkaan solar yang kembali berulang.
Kurnia menyebut kondisi infrastruktur menjadi perhatian utama. Ia menegaskan bahwa hingga H-15, masih banyak titik perbaikan di ruas tol maupun non-tol yang belum selesai.
“Sepanjang Tol Trans Jawa saja masih ada beberapa titik dalam proses pengerjaan. Beberapa waktu lalu sempat terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipali KM 72 karena arus menyempit,” ujar Kurnia dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
Situasi serupa terjadi di ruas Tol Trans Sumatera. Sementara di jalur non-tol, rehabilitasi Jembatan Way Pinatu di KM 169+890 Lintas Barat Sumatera belum selesai, padahal Desember 2025 diprediksi memiliki intensitas hujan yang tinggi.
“Cuaca dan konstruksi yang belum rampung ini harus kita antisipasi bersama kalau ingin arus Nataru aman dan nyaman,” katanya.
Selain itu, jalur Lintas Barat juga dipenuhi titik tanjakan curam yang rawan licin akibat tumpahan minyak CPO dari truk tangki. Tak hanya soal infrastruktur, aspek keamanan pengguna jalan juga menjadi sorotan serius. Lesani mengungkap masih maraknya aksi pelemparan batu oleh oknum tak bertanggung jawab di sejumlah daerah.
“Banyak titik jalan non-tol yang berpotensi terjadi pelemparan batu. Penumpang bus dan sopir menjadi korban, tapi kejadiannya berulang,” ujarnya.
Beberapa titik rawan yang disebut antara lain, jalur Lintas Situbondo (Jatim), jalur Wonorejo, Lumajang (Jatim), jalan Lintas Karang Anyar Kebumen (Jateng), lintas Andalas Sumatera, dan lintas Timur Riau–Sumut.
Baca Juga: Kemenhub Larang Operasional Truk di Jalan Tol Selama Nataru, Catat Tanggalnya
Organda menyebut kondisi ini sangat membahayakan dan menimbulkan ketakutan bagi operator maupun penumpang.
Kelangkaan Solar Berulang, Barcode MyPertamina Bermasalah
Masalah yang tak pernah selesai juga setiap akhir tahun kembali muncul, yakni kelangkaan solar subsidi di SPBU.
“SPBU banyak yang kehabisan stok solar. Namun anehnya, solar eceran di pinggir jalan tetap tersedia. Ini fenomena yang sampai hari ini tidak punya jawaban,” ujar Kurnia.
Menurutnya, kelangkaan terjadi di berbagai provinsi, mulai dari Bengkulu, Jambi, Sumbar, Riau, Sumut, Lampung, hingga SPBU di sepanjang Tol Trans Sumatera dan Tol Trans Jawa. Persoalan makin keruh karena barcode MyPertamina milik pengemudi kerap terblokir tanpa alasan jelas.
“Barcode tiba-tiba terblokir. Lapor ke 135 atau website, prosesnya tidak wajar. Sudah berulang kali diurus tapi tidak kunjung selesai. Namun ada oknum SPBU yang bisa membantu membuka blokir dengan membayar,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Digelar Terpisah, Korban Ilegal Akses Mirae Asset Protes Minta OJK Mediasi Ulang
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton