- Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, audiensi dengan Tim Percepatan Reformasi Polri di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (10/12/2025).
- NU menekankan reformasi Polri harus menyeluruh meliputi kultural, struktural, instrumental, dan paradigma untuk mengembalikan fungsi pengayom.
- Masukan substantif PBNU mengenai empat pilar reformasi akan diajukan oleh Mahfud MD kepada Presiden Prabowo Subianto.
Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, melakukan audiensi dengan Tim Percepatan Reformasi Polri di Kantor Sekretariat Negara.
Dalam pertemuan tersebut, pria yang karib disapa Gus Yahya ini menegaskan, jika NU sebagai bagian dari masyarakat sipil memiliki tanggung jawab moral untuk turut memperkuat institusi negara.
Menurutnya, Reformasi Polri tidak cukup hanya bersifat administratif, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh.
“Dibutuhkan pertobatan institusional agar Polri kembali pada khitah sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat,” kata Gus Yahya, di Jakarta, Rabu (10/12/2025).
Dalam pertemuan itu, Gus Yahya menyampaikan empat pilar reformasi Kepolisian. Pertama reformasi kultural-spiritual, yaitu transformasi mental dan kultur di tubuh Polri berbasis etika publik dan nilai spiritual.
Kedua, reformasi struktural dengan penguatan sistem pengawasan yang independen, termasuk peran Kompolnas dan masyarakat sipil.
Ketiga, reformasi instrumental berupa modernisasi pelayanan publik berbasis teknologi serta perbaikan sistem rekrutmen agar melahirkan aparat yang profesional, humanis, dan memahami kemajemukan.
“Keempat reformasi paradigma yakni pergeseran pendekatan dari kekuasaan menuju pelayanan, dengan mengutamakan dialog dan keadilan restoratif,” jelas Gus Yahya.
Sementara itu, anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Mahfud MD mengatakan, masukan yang disampaikan oleh PBNU sangat substantif dan memiliki pondasi filosofis.
Baca Juga: Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
Mantan Menko Polhukam itu juga menyebut, nantinya usul-usul tersebut akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Masukan PBNU sangat substantif, mencakup fondasi filosofis hingga rekomendasi praktis. Ini akan menjadi bahan serius untuk kami ajukan kepada Presiden,” kata Mahfud.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Cuma Bupati Lampung Tengah, OTT KPK Juga Jaring 4 Orang Lainnya
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
JK Hingga Jurnalis Korban Pengeroyokan Terima Anugerah Dewan Pers 2025
-
Lilin Nusantara Dukung Langkah Kapolri Usut Penyebab Banjir Sumatra, Ini Alasannya
-
Mobil Tertabrak KRL di Jakarta Utara, KAI Ingatkan Pentingnya Disiplin Berkendara
-
Terungkap! Kompor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Ponpes Almawaddah Ciganjur Jaksel
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Sinyal Kuat dari Kremlin: Putin Jawab Langsung Undangan Prabowo, Siap Datang ke Indonesia