News / Nasional
Rabu, 10 Desember 2025 | 16:47 WIB
Wakil Presiden ke-13 RI, KH. Ma’ruf Amin. (Antara/Siti Nurhaliza)
Baca 10 detik
  • Pj Ketum PBNU Zulfa Mustofa klaim dapat restu, keluarga KH Ma'ruf Amin membantahnya.
  • Keluarga tegaskan KH Ma'ruf Amin netral dan patuh pada keputusan para kiai sepuh.
  • Sikap keluarga berpegang pada hasil Forum Tebuireng yang menolak proses pemakzulan.

Suara.com - Eskalasi konflik di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) semakin memanas. Terbaru, Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU, Zulfa Mustofa, mengklaim telah mendapat restu dari keluarga besar Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin. Namun, klaim tersebut dibantah keras oleh pihak keluarga.

Mewakili keluarga, Siti Haniatunnisa, menyatakan bahwa pemberitaan tersebut telah mengganggu nama baik keluarga dan tidak benar adanya.

“Kami keluarga besar merasa terganggu dengan pemberitaan yang mengatasnamakan restu orang tua kami sebagai legitimasi. Kami meluruskan bahwa klaim saudara Zulfa Mustofa itu tidak benar,” kata Siti di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Berpegang pada Hasil Forum Sesepuh Tebuireng

Siti menjelaskan, KH Ma’ruf Amin adalah sosok yang sangat mencintai NU dan senantiasa mengikuti arahan para kiai sepuh. Karena prinsip itu, ia dipastikan tidak pernah memberikan dukungan pribadi kepada pihak mana pun yang berkonflik.

Sikap KH Ma'ruf Amin, lanjutnya, berpegang teguh pada hasil Forum Sesepuh dan Mustasyar NU yang digelar di Pondok Pesantren Tebuireng pada 6 Desember lalu. Forum tersebut menghasilkan empat putusan, yaitu:

  1. Menilai proses pemakzulan Ketua Umum tidak sesuai dengan ketentuan AD/ART.
  2. Mengakui adanya dugaan kekeliruan serius yang perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi.
  3. Merekomendasikan agar penetapan Pj Ketua Umum tidak dilakukan sebelum musyawarah selesai.
  4. Menyerukan agar seluruh pihak menahan diri dan menyelesaikan persoalan secara internal.

“Beliau tidak berada pada posisi merestui atau mendukung salah satu pihak yang berselisih, beliau berpegang pada keputusan Forum Sesepuh dan Mustasyar NU di Tebuireng,” tegas Siti.

Pihak keluarga berharap klarifikasi ini dapat menghentikan penyalahgunaan nama KH Ma’ruf Amin dalam konflik internal PBNU. Siti juga mengingatkan semua pihak untuk mengedepankan adab, tabayyun, dan musyawarah demi menjaga marwah organisasi.

Baca Juga: Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?

Load More