News / Nasional
Kamis, 11 Desember 2025 | 15:36 WIB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan uang ratusan juta hingga logam mulia yang diamankan dari rumah Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan adiknya, Ranu Hari Prasetyo. (Suara.com/Dea Hardianingsih Irianto)
Baca 10 detik
  • KPK mengamankan total Rp193 juta tunai dan 850 gram emas dari rumah Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan adiknya.
  • KPK menahan lima tersangka, termasuk Bupati Ardito Wijaya, terkait dugaan suap dan gratifikasi proyek Pemkab Lampung Tengah.
  • Penahanan para tersangka kasus korupsi ini telah dilakukan selama 20 hari pertama terhitung mulai 10 Desember 2025.

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan uang ratusan juta hingga logam mulia berupa emas dari rumah Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan adiknya, Ranu Hari Prasetyo.

Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratikto, mengungkapkan bahwa total uang yang diamankan petugas KPK dalam operasi tangkap tangan Lampung Tengah sebanyak Rp193 juta.

“Uang tunai sebesar Rp193 juta, dengan rincian Rp135 juta diamankan dari kediaman pribadi AW dan Rp58 juta diamankan dari rumah RNP,” kata Mungki di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

Selain itu, KPK juga menyita logam mulia berupa emas seberat 850 gram dari rumah Ranu Hari.

“Logam mulia seberat 850 gram yang diamankan dari kediaman RNP,” ujar Mungki.

KPK diketahui melakukan penahanan terhadap Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait sejumlah proyek Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.

Bukan hanya Ardito, KPK juga menahan Anggota DPRD Lampung Tengah Riki Hendra Saputra; adik Ardito, Ranu Hari Prasetyo; Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah Lampung Tengah Anton Wibowo; dan Direktur PT Elkaka Mandiri (PT EM), Mohamad Lukman Sjamsuri.

“KPK selanjutnya melakukan penahanan terhadap para tersangka untuk 20 hari pertama sejak tanggal 10 sampai dengan 29 Desember 2025,” kata Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratikto.

Riki dan Lukman ditahan di Rutan Cabang Gedung Merah Putih KPK, sementara Ardito, Ranu Hari, dan Anton ditahan di Rutan Cabang Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Bupati Lampung Tengah Resmi Ditahan KPK Bersama Adiknya

Mungki menjelaskan bahwa Ardito, Riki, dan Ranu diamankan petugas KPK dari rumahnya masing-masing, sementara Anton dan Lukman diamankan dari kantornya.

Ardito, Anton, Riki, dan Ranu diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 atau Pasal 12B UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Di sisi lain, Mohamad Lukman yang diduga menjadi pihak pemberi disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Load More