- DPR mendesak pemerintah menggunakan pendekatan ilmiah BMKG terkait potensi siklon tropis 93S di Indonesia Timur.
- Siklon 93S berpotensi memicu gelombang tinggi di selatan Jawa Timur hingga NTT dan hujan lebat di beberapa provinsi.
- DPR meminta pemerintah meningkatkan koordinasi daerah dan menyiapkan sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal untuk mitigasi.
Suara.com - Peringatan keras dilayangkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kepada pemerintah agar tidak menutup mata terhadap ancaman nyata bencana alam di depan mata.
Belajar dari bencana dahsyat yang baru saja meluluhlantakkan Sumatra, pemerintah diminta untuk tidak mengabaikan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kemunculan bibit siklon tropis 93S di wilayah Timur Indonesia.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mendesak pemerintah untuk segera beralih menggunakan pendekatan saintifik dan tidak lagi meremehkan data yang disajikan oleh BMKG.
Peringatan ini dianggap krusial untuk mencegah terulangnya korban jiwa dan kerugian masif akibat bencana hidrometeorologi.
"Pendekatan scientific diharapkan bisa meminimalkan dampak potensi bencana hidrometeorologi seperti yang terjadi di wilayah Sumatera pekan lalu. Jangan denial atau menganggap remeh peringatan yang diberikan oleh BMKG,” kata Huda dalam keterangannya, dikutip Minggu (14/12/2025).
Menurut data BMKG, bibit siklon tropis 93S memiliki potensi serius untuk memicu gelombang laut yang sangat tinggi, khususnya di perairan selatan mulai dari Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).
Huda menegaskan, kondisi ini adalah ancaman langsung bagi keselamatan jutaan warga yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir.
“Ini artinya harus ada antisipasi bagi masyarakat di wilayah Pesisir Selatan Jawa Timur, Bali, dan NTT dalam menghadapi cuaca buruk maupun badai yang bisa memicu kecelakaan laut hingga banjir rob,” kata Huda.
Ancaman tidak berhenti di laut. Bibit siklon ini juga berpotensi membawa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat mengguyur wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
Huda mengingatkan, curah hujan tinggi di wilayah dengan topografi curam sangat identik dengan risiko banjir bandang dan tanah longsor yang bisa datang sewaktu-waktu.
“Ini berarti potensi banjir bandang dan longsor bisa terjadi. Masyarakat di wilayah-wilayah rawan longsor harus mendapatkan perhatian khusus agar tidak menjadi korban bencana seperti yang terjadi di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara,” ujar Huda.
Untuk itu, DPR mendorong pemerintah pusat agar tidak berjalan sendiri. Intensitas komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah di level provinsi hingga desa harus segera ditingkatkan untuk menyusun langkah-langkah antisipasi paling efektif.
Salah satu yang ditekankan Huda adalah pentingnya sistem peringatan dini yang merakyat dan mudah dipahami.
“Pemerintah harus melakukan early warning berbasis kearifan daerah. Bisa melalui sirene, pengeras suara di tempat ibadah, hingga kentongan. Dengan begitu, saat terjadi banjir atau tanah longsor, warga bisa langsung mengungsi,” kata Huda.
Selain itu, penyiapan titik-titik evakuasi yang aman dan mudah dijangkau juga menjadi sebuah keharusan.
Berita Terkait
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember
-
Majelis Adat Budaya Tionghoa Buka Suara soal Penyerangan 15 WNA China di Kawasan Tambang Emas
-
Aroma Hangus Masih Tercium, Pedagang Tetap Jualan di Puing Kios Pasar Induk Kramat Jati
-
Hadir Tergesa-gesa, Gus Yaqut Penuhi Panggilan KPK untuk Kasus Haji
-
BGN Dorong SPPG Turun Langsung ke Sekolah Beri Edukasi Gizi Program MBG
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar