- Presiden Prabowo memastikan hunian tetap dibangun setelah hunian sementara korban bencana Sumatra selesai dalam sebulan.
- Pembangunan hunian sementara sedang berlangsung bertahap di beberapa kabupaten Sumatra Barat seperti Agam dan Pesisir Selatan.
- BNPB melaporkan progres fisik di Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi pembersihan lahan dan pemasangan lantai barak hunian.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan membangun hunian tetap. Tetapi saat ini, pemerintah membangun gunian sementara lebih dahulu untuk korban bencana di Sumatra.
Kepastian itu disampaikan Prabowo saat meninjau posko pengungsi SD 06 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
Prabowo melihat langsung progres pembangunan hunian sementara.
"Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun, bisa selesai hunian sementara sebulan supaya bapak-bapak, ibu semua tidak perlu tinggal di tenda. Setelah itu kita bangun hunian tetap," kata Prabowo, Kamis (18/12/2025).
"Saya lihat cukup bagus kualitasnya, luasnya hunian tetap lumayan besar ya, 70 meter ya, 70 meter persegi," sambung Prabowo.
Prabowo menilai kondisi berangsur membaik. Meski demikian ia menyadari masih butuh upaya keras untuk pemulihan pascabencana.
"Saya bersyukur keadaan sudah membaik. Walaupun kita semua masih prihatin, tapi kita bekerja keras supaya segera memulihkan keadaan," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, saat ini semua bisa diatasi melalui peran semua pihak yang bahu-membahu turun ke lapangan memperbaiki keadaan.
"Kita ternyata mampu mengatasinya semua bersama-sama. Saudara-saudara tidak sendiri. Kita semua memikirkan tiap hari bagaimana kita bisa memperbaiki keadaan Saudara-saudara," kata Prabowo.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
Terpisah, dari keterangan tertulis, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pembangunan hunian sementara (huntara) dilakukan secara bertahap di beberapa kabupaten dan kota di Sumatra Barat.
Di Kabupaten Pesisir Selatan, pembangunan huntara berlokasi di Jorong Taratak Teleng, Nagari Puluik-Puluik, yang saat ini masih berada pada tahap persiapan pelaksanaan dengan proses pematangan lahan.
“Saat ini proses pematangan lahan. Tahap I alokasi untuk 73 kepala keluarga,” tulis laporan BNPB, Rabu (17/12/2025).
Sementara itu, di Kabupaten Lima Puluh Kota, pembangunan huntara dimulai sejak 15 Desember 2025. Pembangunan dilakukan menggunakan format kopel atau barak sebagai solusi hunian sementara bagi warga terdampak.
“Tahap I telah dimulai sebanyak 60 kepala keluarga, yaitu unit dalam format kopel atau barak. Kapasitas dalam satu kopel atau barak sebanyak lima unit, sehingga target pembangunan tahap awal sebanyak 12 kopel atau barak,” tulis BNPB dalam laporannya.
Pembangunan huntara juga dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Agam. Saat ini, kedua lokasi tersebut masih berada pada tahap pematangan lahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar