- Refly Harun membacakan tulisan dr. Tifa berjudul "Somebody Please Help Him" di YouTube pada 30 Desember 2025.
- Tulisan tersebut menggunakan metafora medis, seperti "autoimun politik," mengkritik kondisi kekuasaan kini.
- Refly Harun membela dr. Tifa yang kini tersangka, menekankan perjuangan nilai dan hati nurani kliennya.
Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyoroti sebuah tulisan mendalam dan reflektif karya dr. Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa dr. Tifa.
Tulisan berjudul “Somebody Please Help Him” tersebut dibacakan ulang oleh Refly dalam unggahan video di kanal YouTube-nya Selasa (30/12/2025).
Dalam video tersebut, Refly memuji kemampuan narasi dr. Tifa yang menggunakan istilah medis dan neuroscience sebagai metafora untuk menggambarkan kondisi politik dan kekuasaan di Indonesia saat ini.
Tulisan yang dibacakan Refly Harun tersebut menggambarkan bagaimana sebuah sejarah atau kekuasaan tidak selalu runtuh melalui ledakan besar atau kerusuhan, melainkan melalui tanda-tanda fisik yang melemah dan keheningan.
"Kekuasaan jarang runtuh dengan kerusuhan. Ia surut dengan keheningan. Dengan hilangnya karisma biologis, dengan publik yang tidak lagi terpikat pada narasi lama," ujar Refly saat membacakan penggalan tulisan dr. Tifa.
Beberapa poin medis yang diangkat dalam tulisan tersebut antara lain gejala rambut yang menipis, langkah kaki yang melambat, hingga kondisi moonface dan tatapan kosong (brain fog).
dr. Tifa menyebut fenomena ini sebagai "autoimun politik", yakni kondisi ketika sebuah bangsa memerangi ingatannya sendiri.
Meski dalam tulisan tersebut dr. Tifa tidak menyebutkan nama tokoh tertentu secara spesifik, Refly Harun meyakini bahwa publik dapat menginterpretasikan sendiri siapa sosok yang dimaksud di balik metafora tersebut.
"Dia tidak menyebut satu nama pun, tapi everybody knows dia berkata kepada siapa, untuk siapa," kata Refly.
Baca Juga: Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
Selain itu Refly juga memberikan pembelaan terhadap dr. Tifa yang saat ini berstatus tersangka dalam sebuah kasus hukum.
Sebagai kuasa hukum, Refly menegaskan komitmennya untuk melindungi hak kliennya dalam menyampaikan isi hati nurani dan pikiran.
"Berjuang itu bukan tentang menang dan kalah, tapi benar dan salah. Perjuangannya bukan di ranah politik, tapi di ranah nilai dan hati nurani," tegasnya menanggapi komentar miring netizen.
Lebih lanjut, Refly juga menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, yang menyebut dr. Tifa sebagai sosok perempuan yang langka di Indonesia.
Refly mengaku kagum dengan gaya penulisan dr. Tifa yang mampu menggabungkan sains, prosa, dan kritik politik secara tajam namun elegan.
"Sosok seperti ini termasuk langka di Indonesia. Apalagi dia perempuan, itu jauh lebih jarang lagi. Tulisan-tulisannya reflektif dengan rima dan diksi yang terpilih," pungkas Refly.
Berita Terkait
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan
-
Eros Djarot Ungkap Kisah Geng Banteng, Kedekatan dengan Megawati hingga Taufiq Kiemas
-
Kedaulatan dan Lingkungan Terancam, Tambang Emas di Sangihe Terus Beroperasi
-
KSPI Sentil Gaya Kepemimpinan KDM, Dinilai Penuh Kebohongan Soal Buruh
-
Gelar Tes Urine di Rutan, KPK Pastikan 73 Tahanan Bersih dari Narkoba
-
Bupati Aceh Tamiang Menangis di Hadapan DPR, Minta Jaminan Hidup untuk Warga Korban Banjir